Menlu Iran Tegaskan Tidak Ingin Perang dengan Amerika Serikat

Minggu, 19 Mei 2019 08:30 WIB

Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Tehran Times

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar negeri Iran menolak kemungkinan perang pecah di kawasan Teluk menyusul ketegangan dengan Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Teheran tidak ingin konflik dan tidak ada negara yang memiliki bayangan bisa melawan Iran.

"Tidak akan ada perang karena kita tidak menginginkan perang, atau siapapun yang membayangkan bisa melawan Iran di kawasan regional Teluk," kata Mohammad Javad Zarif kepada kantor berita IRNA, dikutip dari Reuters, 19 Mei 2019.

Baca juga: Bahrain Minta Warganya Segera Tinggalkan Iran dan Irak

"Faktanya adalah bahwa Trump telah secara resmi mengatakan dan menegaskan kembali bahwa dia tidak menginginkan perang, tetapi orang-orang di sekitarnya mendorong perang dengan dalih bahwa mereka ingin membuat Amerika lebih kuat melawan Iran," kata Zarif.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan bulan lalu bahwa Trump dapat dibujuk ke dalam konflik oleh orang-orang seperti penasihat keamanan nasional AS John Bolton, seorang pejabat keamanan lingkaran Trump yang keras terhadap Iran.

Wakil Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami.[IRNA]

Di Teheran, Mayor Jenderal Hossein Salami, komandan Garda Revolusi Iran, mengatakan pada hari Sabtu bahwa Iran tidak perlu takut terhadap Amerika Serikat, kata kantor berita ISNA.

"Sistem politik AS penuh dengan retakan. Meski tampak mengesankan, ia menderita osteoporosis. Faktanya, kisah Amerika seperti menara World Trade Center yang runtuh dengan pukulan tiba-tiba," kata Salami, yang dikenal karena retorikanya yang berapi-api.

Trump mengatakan ingin membuka kontak diplomatik dengan Iran setelah menekan Iran.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan pada hari Sabtu Iran tidak akan bisa ditekan ke dalam negosiasi.

Baca juga: Iran Terancam Berperang dengan AS, Apa Reaksi Penduduk Teheran?

"Klaim (AS) yang memaksa kami ke meja perundingan adalah sias-sia...Kami ingin negosiasi dan dialog logis... tapi kami tidak akan pernah menyerah kepada siapa pun yang berniat menggertak kami," kata Rouhani.

Setahun yang lalu Trump menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015 yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional. Iran terus mematuhi ketentuan pakta tersebut, meskipun Rouhani mengatakan bulan ini akan mengurangi beberapa pembatasan pada aktivitas nuklir setelah AS mengirim armada gugus tempurnya ke Teluk.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

5 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

7 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

8 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

8 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

8 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

9 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

10 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya