Kedutaan Venezuela di Amerika Dimasuki Polisi, Maduro Bereaksi

Jumat, 17 Mei 2019 17:30 WIB

Nicolas Maduro berpidato dalam acara penyerahan rumah susun pemerintah kepada rakyat berpenghasilan rendah di Caracas, Venezuela, 5 September 2014. REUTERS/Miraflores Palace

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan agar keamanan diperketat di kantor bekas kedutaan Amerika Serikat di ibu kota Caracas. Perintah itu diterbitkan menyusul tindakan polisi Amerika Serikat menahan empat aktivis yang berusaha melindungi kantor Kedutaan Besar Venezuela di Washington DC, Amerika Serikat.

“Saya telah memerintahkan agar perlindungan ditingkatkan di gedung bekas kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat yang masih milik negara itu. Kami akan melindunginya karena Venezuela mengikuti konvensi dan hukum internasional. Para pelaku kriminal itu adanya di Gedung Putih,” kata Maduro, Kamis, 17 Mei 2019, dikutip dari sputniknews.com.

Baca juga: Polisi Amerika Masuk Kedutaan Venezuela, 4 Aktivis Ditahan

Staf diplomat yang bertugas di kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Caracas sudah meninggalkan gedung itu pada awal tahun ini menyusul ketegangan yang memuncak antara Washington dengan Caracas. Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela dan hal ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat. Tindakan Washington itu dikritik oleh Maduro dan otoritas Venezuela.

Baca juga: Cina Menolak Intervensi Asing terhadap Maduro di Venezuela

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Kamis, 16 Mei 2019, empat aktivis pro-Maduro yang mendirikan tenda di area kantor Kedutaan Besar Venezuela di kota Washington DC, Amerika Serikat, ditahan oleh polisi. Para aktivis anti-kudeta itu melakukan aksinya sejak 10 April lalu dengan tujuan mencegah kantor kedutaan tersebut direbut oleh pendukung ketua oposisi, Juan Guaido. Tindakan para aktivis itu juga dilakukan setelah Washington memerintahkan agar para diplomat di kantor kedutaan tersebut angkat kaki.

Sebelum penahanan dilakukan, pada Senin, 13 Mei 2019, agen keamanan US Secret Service menerobos masuk ke kantor Kedutaan Besar Venezuela itu dan memerintahkan para aktivis yang bertahan disana agar pergi dari area tersebut atau terancam dipenjara. US Secret Service mengkonfirmasi telah menahan empat aktivis anti-kudeta yang disebut mengabaikan perintah.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya