Cina Balas Naikkan Tarif Impor Produk AS, Bursa Saham Anjlok
Reporter
Non Koresponden
Editor
Maria Rita Hasugian
Selasa, 14 Mei 2019 11:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Cina mengenakan kenaikan tarif impor barang dari Amerika Serikat senilai US$60 miliar atau sekitar Rp 870 triliun yang berlaku mulai 1 Juni mendatang. Cina memberlakukan tarif ini untuk membalas AS yang menaikkan tarif impor untuk produk Cina tiga hari lalu.
Baca: Perang Dagang Amerika Vs Cina Berlanjut, Harga Mulai Naik
Pemerintah Tirai Bambu melalui Dewan Negara Komisi Kebijakan Tarif yang tergabung dalam kabinet Cina, Senin 13 Mei 2019, mengumumkan, kenaikan tarif pungutan bea masuk hingga 25 persen untuk komoditas pertanian dan manufaktur yang berasal dari AS.
"Penyesuaian langkah-langkah penambahan tarif Cina merupakan respons terhadap unilateralisme AS dan proteksionisme perdagangan. Berharap AS akan bekerja sama dengan Cina untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan," kata Dewan tersebut dalam pernyataannya yang dikutip dari Channel News Asia, 14 Mei 2019.
Baca: Rupiah Bakal Makin Loyo Terimbas Sentimen Perang Dagang AS-Cina
Efek dari perang dagang AS dan Cina ini membuat bursa saham Wall Street anjlok. Nasdaq mencatatkan penurunan terburuk selama 2019 dan Dow Jones Industrial Avarage ditutup pada level terendah sejak 11 Februari.
Sebelum ini, AS telah menaikkan tarif impor 25 persen untuk 5700 jenis barang produk Cina. Ini terjadi saat proses negosiasi AS dan Cina soal penghentian perang dagang sedang berlangsung.
Presiden AS Donald Trump, mengatakan Cina membatalkan sejumlah kesepakatan yang dicapai di awal perundingan dagang sehingga dia memerintahkan kenaikan tarif.
Baca: Perang Dagang AS vs Cina Kembali Memanas, Indef Minta Pemerintah Waspada
Pemerintah Cina membantah tudingan ini dan mengatakan negaranya tidak akan mundur membela kepentingan nasional.
“Seperti kami katakan menambah tarif tidak akan menyelesaikan masalah apapun. Cina tidak akan menyerah terhadap tekanan eksternal,” kata Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina.
Saat konferensi pers di Gedung Putih, Amerika Serikat, Trump mengatakan, keputusannya menaikan tarif adalah langkah positif.
"Saya suka posisi kita sekarang," kata Trump.
Trump juga meminta produsen yang takut akan dampak dari kenaikan tarif impor ini, agar membangun pabrik mereka di AS atau mungkin di luar Cina.
CNA | EKO WAHYUDI