Trump Naikkan Tarif untuk Impor Rp 4.300 Triliun dari Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 12 Mei 2019 09:45 WIB

Kontainer terlihat di Pelabuhan Yangshan di Shanghai, Cina, 24 April 2018.[REUTERS/Aly Song]

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan pengenaan kenaikan tarif untuk nyaris semua produk impor dari Cina.

Baca:

Keputusan ini menimbulkan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar keuangan.

“Presiden memerintahkan kami untuk memulai proses kenaikan tarif pada setiap impor penting dari Cina yang belum terkena kenaikan tarif. Nilainya mencapai sekitar US$300 miliar atau sekitar Rp4.300 triliun,” kata Robert Lighthizer, perwakilan perdagangan AS, dalam pernyataan yang dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 11 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Keputusan Trump ini terjadi kurang dari 24 jam setelah Washington memutuskan untuk menaikkan tarif impor hukuman untuk impor barang senilai US$200 miliar atau sekitar Rp2.900 triliun.Tarif naik dari 10 persen menjadi 25 persen.

Baca:

Pemerintah AS bakal mengumumkan mekanisme untuk masukan publik pada Senin waktu setempat menjelang keputusan final soal tarif-tarif baru ini. Tarif-tarif ini baru akan berlaku beberapa bulan lagi.

Menanggapi keputusan Trump ini, pemerintah Cina mengatakan akan melakukan langkah balasan yang diperlukan.

Trump menaikkan tarif ini setelah terjadi proses negosiasi dagang selama dua hari untuk menyelesaikan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, yang berakhir pada Jumat waktu Washington.

Baca:

Negosiasi itu tidak membuahkan kesepakatan final meskipun tidak juga gagal. Ini membuat harapan masih ada bagi Washington dan Beijing untuk menghindari masalah bagi ekonomi global.

Menurut Wakil Perdana Menteri Cina, Liu He, kepada media, proses negosiasi berjalan relatif baik.

Kenaikan tarif ini membuat sejumlah bursa efek seperti Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan poin hingga 350 meski kemudian ditutup pada 117 poin.

Secara terpisah, tim negosiator Cina melansir Beijing tidak akan mengkompromikan prinsip dalam proses negosiasi dagang dengan AS.

Baca:

“Kami memiliki konsensus dalam banyak area tapi terus terang ada area yang menimbulkan perbedaan pandangan dan kami meyakini ini menyangkut prinsip besar,” kata Liu He seperti dilansir Aljazeera.

Salah satu isu besar adalah apakah semua tarif hukuman itu dicabut saat tercapai kesepakatan. Berapa sebenarnya jumlah impor Cina dari AS dan keseimbangan dalam teks perjanjian. “Setiap negara membutuhkan harga dirinya masing-masing. Jadi, teksnya harus seimbang,” kata dia.

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

5 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

6 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

15 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya