Peneliti: Ada Peluang Kerjasama Kehutanan Ethiopia dan Indonesia

Jumat, 10 Mei 2019 13:43 WIB

Duta Besar RI untuk Ethiopia Al Busyra Basnur (kiri) saat berbincang dengan peneliti muda Indonesia Dr. Stibniati Atmadja dari Center for International Forestry Research (CIFOR).[KBRI Ethiopia]

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti muda Indonesia di bidang kehutanan Stibniati Atmadja, mengungkapkan ada peluang besar kerjasama kehutanan antara Indonesia dan Ethiopia.

Hal ini diungkapkan Dr. Stibniati setelah berbincang dengan Dubes RI untuk Etihopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur minggu lalu di kediaman Duta Besar, Wisma Indonesia, Addis Ababa, Ethiopia, dalam siaran persnya kepada Tempo, 10 Mei 2019.

Stibniati Atmadja bekerja di Center for International Forestry Research (CIFOR) yang berpusat di Bogor dan mempunyai kantor cabang di Addis Ababa, serta sudah bermukim di Ethiopia sejak 4 tahun lalu. Kantor CIFOR dibuka di Addis Ababa sejak 2005.

Baca: Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

Jumlah tenaga ahli dan anggaran pemerintah untuk penelitian di Ethiopia, khususnya di bidang kehutanan, jauh lebih kecil dibandingkan dengan di Indonesia.

Advertising
Advertising

Menurut Stibniati, angka ini sangat kecil mengingat Ethiopia adalah Least Developing Country (LDC) dan Kementerian Kehutanan baru dibentuk tahun 2013.

Namun para peneliti kehutanan di Ethiopia sangat produktif. Tulisan-tulisan peneliti kehutanan Ethiopia banyak sekali dimuat jurnal-jurnal internasional terutama di Eropa dan Amerika.

Hal itu disebabkan, pertama karena Ethiopia sendiri tidak memiliki Jurnal khusus di bidang kehutanan dan kedua, peneliti Ethiopia menguasai bahasa Inggris lisan dan tulisan dengan baik walaupun itu bukan bahasa nasional mereka.

"Indonesia memiliki kekayaan hutan yang sangat luas, hijau rimbun dan lembab serta memiliki potensi yang besar untuk diteliti. Sementara luas hutan Ethiopia sangat sedikit dan kering sehingga kondisinya sangat jauh berbeda," kata Nia, panggilan sehari-hari Stibniati Atmadja.

Baca: Afrika Menunggu Peran Indonesia Memajukan Demokrasi

"Namun demikian, banyak hal soal tata kelola hutan dan pembangunan sektor kehutanan Indonesia yang bisa menjadi pelajaran bagi Ethiopia," tambah Nia.

"Dalam tata kelola dan pemanfaatan hutan untuk kesejahteraan masyarakat, Indonesia lebih maju dan memiliki pengalaman yang luas. Indonesia telah memiliki standar nasional untuk produk-produk kehutanan. Sementara Ethiopia belum," lanjut Nia.

Nia juga mengimbau agar peneliti kehutanan Indonesia bisa terpacu untuk lebih produktif dalam melahirkan tulisan-tulisan dan kajian ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal terkemuka internasional, seperti peneliti Ethiopia.

Duta Besar RI untuk Ethiopia Al Busyra Basnur (kiri) saat berbincang dengan peneliti muda Indonesia Dr. Stibniati Atmadja dari Center for International Forestry Research (CIFOR).[KBRI Ethiopia]

Dari bincang-bincang dengan Nia dan Dubes Al Busyra terlihat bahwa potensi dan peluang kerjasama Indonesia-Ethiopia di bidang kehutanan sangat besar.

Sebelumnya, Duta Besar Al Busyra juga telah bertemu dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian Ethiopia membicarakan hal yang sama. Dari pertemuan-pertemuan tersebut diperoleh kesimpulan banyak lembaga dan institusi di Ethiopia yang ingin bekerjasama dengan Indonesia di bidang kehutanan.

Baca: Biarawati Katolik di Ethiopia Tempuh 300 Km demi Mencoblos di TPS

"Dalam pertemuan dengan pimpinan Universitas Bahir Dar beberapa waktu lalu, disampaikan kepada saya bahwa Universitas tersebut sangat tertarik melakukan kerjasama di bidang kehutanan dengan Indonesia. Sebab, Indonesia berpengalaman dalam pengelolaan hutan. Hal ini sudah kami sampaikan ke pihak-pihak terkait di Indonesia," kata Duta Besar Al Busyra Basnur.

"Tahun 2016, Universitas Bahir Dar menandatangani MoU dengan Universitas Sebelas Maret di bidang kerjasama penelitian, pertukaran dosen, peneliti dan mahasiswa serta melakukan riset bersama. Akhir bulan ini, Prof. Kefyalew Alemayehu dari Universitas Bahir Dar akan berada di Universitas Sebelas Maret selama 2-3 minggu dalam rangka penelitian bersama," tambah Duta Besar RI untuk Ethiopia Al Busyra Basnur saat perbincangan dengan Nia soal kerjasama akademik dan peluang kehutanan dengan Indonesia.

Berita terkait

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

29 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Sejarah Kopi di Indonesia dan Legenda Ethiopia

23 Februari 2024

Sejarah Kopi di Indonesia dan Legenda Ethiopia

Sejarah kopi di Indonesia dan legenda Ethiopia, sejarah kopi di dunia.

Baca Selengkapnya

Ethiopia Hanya Perbolehkan Kendaraan Listrik untuk Beroperasi di Jalan

14 Februari 2024

Ethiopia Hanya Perbolehkan Kendaraan Listrik untuk Beroperasi di Jalan

Ethiopia menjadi negara di Afrika Timur pertama yang melarang kendaraan bermesin pembakaran internal dan hanya memperbolehkan kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

28 Januari 2024

We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

Pada hari ini, 28 Januari, di 1985, kumpulan musisi USA for Africa merilis single hits yang legendaris, We Are the World bantu atas kelaparan Ethiopia

Baca Selengkapnya

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Tewas

29 Desember 2023

Serangan Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Tewas

Serangan udara di halaman sebuah gereja di Ethiopia menewaskan delapan orang dan melukai lima orang lainnya. Diduga dilakukan dengan drone.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

10 November 2023

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

Indonesia telah membuka skema perdagangan karbon untuk meningkatkan serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Baca Selengkapnya

Tomoro Coffee Hadirkan Master S.O.E. Series, Racikan Espresso dari Biji Kopi Ethiopia

25 Oktober 2023

Tomoro Coffee Hadirkan Master S.O.E. Series, Racikan Espresso dari Biji Kopi Ethiopia

Master S.O.E. Series Tomoro Coffee hasil kolaborasi Dale Harris, World Barista Champion 2017 dan Muhammad Aga, Indonesia Barista Champion 2018.

Baca Selengkapnya

Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

3 Oktober 2023

Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada potensi asap menyebrang ke Malaysia dampak dari kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Kontraktor Pemerintah AS Ditangkap atas Tuduhan Spionase, Jadi Mata-mata untuk Ethiopia

22 September 2023

Kontraktor Pemerintah AS Ditangkap atas Tuduhan Spionase, Jadi Mata-mata untuk Ethiopia

Abraham Teklu Lemma, 50 tahun, warga negara AS keturunan Ethiopia terancam hukuman mati atas tuduhan mata-mata

Baca Selengkapnya