Cina Akui Takut Blokade Amerika dan Sekutu Jika Terjadi Konflik

Sabtu, 4 Mei 2019 03:00 WIB

Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu ketakutan terbesar Cina adalah blokade oleh Amerika Serikat dan sekutunya jika terjadi konflik besar. Hal ini diungkapkan baik oleh pejabat militer senior Barat dan Cina.

Ketika Angkatan Laut Cina meluaskan operasinya ke Samudra Hindia, mereka juga membangun pertahanan untuk melindungi jalur laut yang membawa impor minyak dan bahan mentah penting Cina dari Timur Tengah dan Afrika.

Armada kapal perang dan kapal selam Cina, sering dengan dukungan udara, juga secara rutin dikerahkan ke Pasifik Barat pada misi pelatihan untuk pertempuran di laut. Pada 2017, Cina mengirim kapal untuk berlatih bersama angkatan laut Rusia di Laut Baltik. Laporan tentang kekhawatiran Cina ini dilaporkan eksklusif oleh Reuters, yang dikutip Tempo pada 4 Mei 2019.

Pejabat senior Cina menunjukkan insiden di masa lalu ketika Angkatan Laut AS telah mengancam armada dagang Cina.

Baca: Pentagon Soroti Kapal Selam Serbu Cina

Advertising
Advertising

Pada tahun 1993, Angkatan Laut AS menghentikan kapal kontainer Cina, Yinhe, atau Bimasakti, di perairan internasional dan menuntut untuk naik dan memeriksa kapal, menduga kapal itu membawa bahan-bahan senjata kimia yang menuju Iran.

Setelah kebuntuan selama tiga minggu, kapal itu berlabuh di sebuah pelabuhan di Arab Saudi, tempat para inspektur Amerika dan Saudi tidak menemukan bahan senjata kimia. Washington menolak untuk meminta maaf dengan alasan bahwa mereka telah bertindak berdasarkan laporan intelijen.

"Kami tidak bisa membiarkan ini terjadi lagi," sumber yang memiliki hubungan dengan kepemimpinan di Beijing mengatakan kepada Reuters.

"Cina membutuhkan angkatan laut yang kuat untuk melindungi kapal dagangnya."

Cina uji kapal induk kedua CV 17 Type 001A Shandong. Kredit: Global Security

Perdagangan dua arah Cina mencapai US$ 4,6 triliun (Rp 65.473) pada tahun 2018, menurut statistik perdagangan resmi Cina.

Sejak 2008, Cina telah mengerahkan kapal pada 32 misi pengawalan ke Teluk Aden sebagai bagian dari operasi anti-pembajakan internasional.

Baca: Presiden Xi Jinping Klaim Modernisasi AL Cina untuk Perdamaian

Pada 2017, Cina membuka pangkalan asing pertamanya di Djibouti, untuk mendukung operasi militernya di wilayah ini. Kapal perang dan kapal selam Cina semakin terlihat berpatroli di Samudra Hindia.

Angkatan laut dengan jangkauan global juga memberi Beijing kemampuan untuk mengerahkan pasukan untuk melindungi investasi lepas pantai dan warganya yang bekerja di luar negeri.

Baca: Cina Tayangkan Manuver Kapal Induk Baru Type 001A

Pada 2015, angkatan laut Cina mengevakuasi hampir 600 warga negara Cina dan lebih dari 200 orang asing dari pelabuhan selatan Yaman di Aden di tengah pertempuran sengit.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya