PM Australia Bicara Soal Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 April 2019 14:17 WIB

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Sumber: Tracey Nearmy/Getty Images/aljazeera.com

TEMPO.CO, Canberra – Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan salah satu pelaku bom bunuh diri di Sri Lanka pernah tinggal di Australia.

Baca:

“Saya bisa mengkonfirmasi pelaku pernah tinggal di Australia,” kata Morrison seperti dilansir News pada Kamis, 25 April 2019.

Menurut Morrison, pelaku meninggalkan Australia pada awal 2013 dan sempat tinggal dengan visa sebagai mahasiswa.

Advertising
Advertising

Menurut dia, pelaku memiliki visa untuk istri dan anak pada saat itu. Pelaku yang tidak disebut namanya ini tidak pernah kembali ke Australia sejak 2013.

Baca:

“Ini merupakan masalah yang sedang diinvestigasi. Jadi saya tidak akan mengatakan apa-apa soal ini lagi,” kata Morrison.

Sebelumnya, Menteri Junior Pertahanan Sri Lanka, Ruwan Wijewardene, mengatakan kepada media bahwa salah satu pelaku bom bunuh diri pernah belajar di Inggris dan kemudia mengambil program pasca sarjana di Australia sebelum kembali ke negaranya.

Wijewardene mengatakan lembaga intelijen Australia membantu otoritas Australia dalam mengungkap kasus ini bersama Interpol, dan otoritas keamanan Inggris.

Baca:

Mengenai ini, salah satu anggota parlemen Australia, Mark Butler, mengatakan informasi soal adanya kaitan Australia dalam serangan bom ini mengkhawatirkan. “Kita semua merasa sangat sedih dengan apa yang terjadi pada Hari Paskah,” kata dia.

Seperti dilansir Reuters, serangan teror bom di Sri Lanka menyasar empat hotel dan tiga gereja di ibu kota Kolombo, Sri Lanka. Sebuah ledakan lain terjadi di sebuah rumah saat terjadi penggerebekan, yang menewaskan tiga orang polisi.

Tiga hotel bintang lima yang menjadi sasaran di Sri Lanka adalah Shangri La Hotel, Cinnamon Grand Hotel, dan Kingsbury Hotel. Tiga hotel yang menjadi target serangan bom bunuh diri adalah Gereja St Anthony di Kolombo, Gereja St Sebastian di Negombo, dan Gereja Zion di Batticalcoa.

Berita terkait

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

7 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

12 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

12 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

12 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

25 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

27 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

27 hari lalu

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

Gereja-gereja Katolik di Palestina merayakan Minggu Paskah di tengah serangan Israel yang masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

33 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

34 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

McDonald's di Sri Lanka mencabut kerja sama dengan mitra lokal dan memutuskan hengkang karena masalah kebersihan.

Baca Selengkapnya