Peringatan Dini Teror Sri Lanka dari Pengakuan Tersangka ISIS

Kamis, 25 April 2019 09:00 WIB

ISIS merilis foto 8 pelaku teror bom di 3 gereja dan 3 hotel di Sri Lanka pada Minggu Paskah, 21 April 2019 yang menewaskan 359 orang dan melukai sekitar 500 orang.

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan dini dari intelijen India terkait teror bom Sri Lanka ternyata berasal dari pengakuan tersangka ISIS yang ditangkap.

India memberikan informasi intelijen beberapa minggu sebelum serangan teror kepada pihak Sri Lanka. Menurut laporan CNN, yang dikutip pada 25 April 2019, laporan intelijen dari India berdasarkan interogasi tersangka ISIS yang ditahan India.

Tersangka memberikan penyelidik nama seorang pria yang dilatihnya, yang memiliki koneksi dengan kelompok ekstremis pengeboman Hari Paskah.

Pria tersebut bernama Zahran Hashim, yang diidentifikasi dalam video yang dirilis ISIS pada Selasa kemarin, yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan Hari Paskah.

Baca: Sri Lanka Diduga Diberitahu Intelijen India Sehari Sebelum Teror

Advertising
Advertising

Dalam pernyataan yang dirilis situs berita ISIS, Amaq News Agency, kelompok itu mengatakan penyerang adalah anggotanya.

Keterlibatan sebuah organisasi asing akan menjelaskan bagaimana kelompok ekstremis lokal, National Tawheed Jamath (NTJ), dapat melakukan salah satu serangan teror terburuk sejak 9/11.

Pihak berwenang mengatakan pada Selasa bahwa hotel keempat adalah di antara target awal, tetapi serangan di lokasi itu gagal. Para pejabat sebelumnya mengatakan mereka menemukan bom pipa yang gagal meledak di dekat bandara internasional Kolombo.

Baca: ISIS Klaim Serangan Teror Bom di Sri Lanka

Peringatan pertama datang dua pekan sebelum serangan. Pihak Sri Lanka sudah diperingatkan pada 4 April di gereja-gereja dan destinasi wisatawan, ujar juru bicara pemerintah Sri Lanka Rajitha Senaratne. Peringatan selanjutnya dua hari dan dua jam sebelum serangan. kata Senaratne.

Seorang pria yang diduga pembom bunuh diri terlihat berjalan di sebuah jalan di Negombo, Sri Lanka, Ahad, 21 April 2019. Rekaman cctv sebelum serangan bom Paskah ini, baru dirilis Selasa, 23 April 2019. REUTERS/BeritaCCTV/Siyatha

Sumber dari India mengatakan intelijen sedang menyelidiki ISIS, dan selama interogasi tersangka ISIS menyebut nama Zahran Hashim, salah satu pembom bunuh diri NTJ.

"Tersangka mengatakan dia berperan meradikalisasi Hashim," kata sumber tersebut. Namun sumber intelijen India tidak mengatakan kapan penangkapan dilakukan.

Nama Hashim sendiri muncul dalam memo bertanggal 11 April dan ditandatangani oleh Wakil Inspektur Jenderal Kepolisian Sri Lanka.

"Suatu badan intelijen asing tertentu telah melaporkan bahwa pemimpin National Tawheed Jamath (NTJ), Mohamed Cassim Mohamed Zahran, juga dikenal sebagai Zahran Hashim dan para pengikutnya, telah merencanakan serangan bunuh diri di Sri Lanka," ungkap memo itu.

Baca: Teroris di Sri Lanka Orang Terdidik Kuliah di Inggris, Australia

Pada hari Selasa, sebuah video yang dirilis oleh ISIS menunjukkan delapan orang yang mengaku sebagai pelaku teror Sri Lanka yang bersumpah setia kepada ISIS.

Semua laki-laki menempatkan tangan mereka bersama-sama dan bertopeng, kecuali satu orang. Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Zahran Hashim, memimpin mereka saat mengucap sumpah setia, menurut keterangan yang diberikan oleh kantor berita ISIS, Amaq News Agency, dan dikonfirmasi oleh pejabat senior Sri Lanka sebagai otak teror Hari Paskah.

Berita terkait

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

16 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

8 hari lalu

Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

18 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

24 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Curiga Mata-mata, Malaysia Menahan Laki-laki Asal Israel

28 hari lalu

Curiga Mata-mata, Malaysia Menahan Laki-laki Asal Israel

Seorang laki-laki berpaspor Israel ditahan Kepolisian Malaysia karena membawa senjata dan 200 butir peluru.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya