Serangan Teror Bom Ungkap Konflik PM dan Presiden Sri Lanka

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 23 April 2019 15:48 WIB

Petugas berjaga-jaga di lokasi ledakan di Shangri-La hotel, di Colombo, Sri Lanka, 21 April 2019. @BHANOOB/via REUTERS

TEMPO.CO, Kolombo – Serangan teror bom di Sri Lanka pada Ahad pekan lalu mengungkap adanya konflik serius di dalam tubuh pemerintah.

Baca:

Sri Lanka Bakal Usut Kegagalan Intelijen Cegah Teror Bom

Advertising
Advertising

Konflik ini terjadi antara Presiden dan Perdana Menteri Sri Lanka sejak tahun lalu dan berdampak pada penanganan serangan terorisme, yang terjadi pada akhir pekan lalu.

“Ketika kami menanyakan soal laporan intelijen, Perdana Menteri mengatakan tidak tahu soal ini,” kata Rajith Senaratne, Menteri Kesehatan Sri Lanka, seperti dilansir Reuters pada Senin, 22 April 2019.

Baca:

Pangeran William dan Kate Middleton Berduka untuk Sri Lanka

Sebuah laporan intelijen muncul sehari setelah peristiwa serangan bom pada Ahad kemarin. Laporan itu menyebut bakal ada serangan ke gereja dan hotel pada perayaan Hari Paskah.

Serangan keji ini menewaskan 290 orang termasuk 39 orang turis dan melukai 500 orang lainnya.

Kelompok radikal lokal yang disebut dalam dokumen itu adalah National Thawheed Jama’ut atau NTJ.

Dokumen ini sendiri telah beredar sejak 11 April 2019 atau sepuluh hari sebelum serangan terjadi. Informasinya berasal dari lembaga intelijen asing yang tidak disebutkan namanya.

Baca: 87 Bom Ditemukan, Sri Lanka Sebut Jaringan Asing Terlibat

Hingga kini belum jelas apakah Presiden Maithripala Sirisena, tahu adanya dokumen intelijen ini. Namun, lembaga keamanan seperti Dewan Keamanan, berkewajiban untuk melapor kepadanya. Bertepatan dengan serangan teror bom itu, Sirisena sedang melakukan perjalanan ke luar negeri.

Senaratne mengatakan PM Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, tidak lagi diundang mengikuti rapat Dewan Keamanan karena berkonflik dengan Sirisena.

“Sebagai pemerintah kami harus mengatakan sangat, sangat menyesal dan meminta maaf kepada keluarga para korban dan institusi negara soal insiden ini,” kata Senaratne.

Presiden Sirisena sempat memecat PM Wickremesinghe pada Oktober 2018 terkait perbedaan kepentingan politik. Namun, Sirisena mengaktifkan kembali PM beberapa pekan kemudian setelah mendapat tekanan dari Mahkamah Agung.

Baca: Teror Bom di Sri Lanka Porak-porandakan Tiga Gereja

Sejak itu, hubungan Presiden dan PM belum pulih dan berdampak pada pengambilan keputusan kebijakan pemerintah.

Senaratne mengatakan pasca serangan bom, PM telah memanggil Dewan Keamanan untuk menggelar rapat darurat. Tapi pejabat lembaga keamanan tidak ada yan datang.

“Ini pertama kali dalam sejarah kita melihat Dewan Keamanan menolak untuk datang rapat yang dihadiri PM,” kata dia.

Rapat baru berlangsung pada Senin atau sehari pasca serangan bom setelah Sirisena tiba dari luar negeri. Ini merupakan rapat pertama Dewan Keamanan yang dihadiri PM setelah berkonflik dengan Sirisena.

Menurut Senaratne, pasukan pemerintah Sri Lanka telah menggerebek tempat pelatihan kelompok National Thawheed Jama’ut. Pemerintah meyakini adanya kaitan dengan kelompok internasional terkait serangan teror bom kemarin. “Kami tidak yakin organisasi kecil dapat melakukan itu semua,” kata dia.

Berita terkait

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

8 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

9 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

9 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

10 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

11 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

11 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

12 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

15 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya