Pemerintah Sri Lanka Tuding Teror Bom Didalangi Kelompok Lokal

Selasa, 23 April 2019 15:00 WIB

Petugas kepolisian memeriksa lokasi ledakan di Shangri-La hotel, Colombo, Sri Lanka , 21 April 2019. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Sri Lanka menyalahkan kelompok lokal, National Thowheed Jamath (NTJ), salah satu kelompok teroris berbahaya di Asia, setelah serangan bom bunuh diri hari Minggu.

Ledakan bom yang menyasar hotel dan gereja itu menyebabkan 310 orang tewas, termasuk turis mancanegara menodai reputasi Sri Lanka pasca-perang saudara yang terjadi 30 tahun lalu.

Menurut Business Times, 23 April 2019, dalam konferensi pers yang digelar Menteri Kesehatan Sri Lanka, Rajitha Senaratne menuduh National Thowheed Jamath, salah satu kelompok radikal di Sri Lanka yang bertanggung jawab atas teror di Sri Lanka.

Penyelidik Senior mengatakan, setidaknya ada tujuh pelaku bom bunuh diri menghancurkan gereja dan hotel di Sri Lanka, menyebabkan 310 orang tewas dan ratusan luka.

Baca: Sri Lanka Bakal Usut Kegagalan Intelijen Cegah Teror Bom

Advertising
Advertising

Dua pelaku meledakkan diri di Hotel Shangri-La yang berada di tepi pantai Kolombo, ujar Ariyananda Welianga, perwakilan lembaga forensik senior pemerintah. Selain itu mengincar tiga gereja dan dua hotel lainnya. Hotel keempat, dan sebuah rumah di pinggiran kota Kolombo menjadi target, tapi tidak diketahui bagaimana pola penyerangan dilakukan.

Empat bom meledak hampir secara bersamaan, ledakan pada jam 08.45 pagi, dan diikuti dua ledakan yang terjadi setiap 20 menit. Ledakan tersebut terjadi pada hotel keempat dan sebuah rumah pada siang hari.

Uskup Agung Kolombo, Malcolm Ranjith melihat lokasi ledakan di dalam sebuah gereja di Negombo, Sri Lanka 21 April 2019. Serangan teror bom tersebut meledak di tiga gereja dan tiga hotel di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo. REUTERS/Stringer

Pemerintah Sri Lanka setidaknya mencatat korban tewas diantaranya 32 turis berasal dari berbagai negara, seperti Inggris, Amerika, Turki, India, Cina, Denmark, Belanda, dan Portugis.

Saat kejadian Presiden Marthipala Sirisena sedang berada di luar negeri. Kemudian dia menggelar pertemuan di Dewan Keamanan Nasional Senin lalu, yang dihadiri Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Baca: Trump Telpon PM Sri Lanka, Apa Pesannya?

PM Wickremesinghe mengakui bahwa pemerintah sudah mengetahui potensi ancaman yang terjadi mengenai serangan militan Muslim Sri Lanka, namun tidak disampaikan kepada menteri keamanan.

Menurut laporan Reuters, pemerintah Sri Lanka sudah mendapat laporan intelijen akan adanya ancaman dari kelompok Islamis lokal.

Laporan intelijen tertanggal 11 April, menyebut lembaga asing sudah memperingatkan pihak berwenang Sri Lanka atas serangan pada gereja oleh kelompok National Thowheed Jamath, meskipun tidak disebut langkah apa yang diambil setelah mendapat laporan ini.

BUSINESS TIMES | REUTERS | PANJI MOULANA

Berita terkait

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

11 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

11 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

14 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

28 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

30 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

33 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

38 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

39 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

McDonald's di Sri Lanka mencabut kerja sama dengan mitra lokal dan memutuskan hengkang karena masalah kebersihan.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

42 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Lion Air Jemaah Umrah Surabaya Mendarat di Kualanamu, Gara-gara Sri Lanka

52 hari lalu

Lion Air Jemaah Umrah Surabaya Mendarat di Kualanamu, Gara-gara Sri Lanka

Pesawat Lion Air yang membawa jemaah umrah Surabaya itu mendarat di Kualanamu setelah Sri Lanka menutup sementara wilayah udara.

Baca Selengkapnya