5 Fakta Penting Soal Serangan Bom Hotel dan Gereja di Sri Lanka

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 23 April 2019 13:45 WIB

Petugas kepolisian polisi dan imam Katolik melihat kondisi gereja setelah diserang teror bom di Negombo, Sri Lanka, 21 April 2019. REUTERS/Stringer NO

TEMPO.CO, Kolombo – Serangan teror bom di Sri Lanka menyasar empat hotel, tiga gereja dan sebuah rumah pada Ahad, 21 April 2019.

Baca:

Sri Lanka Bakal Usut Kegagalan Intelijen Cegah Teror Bom

Advertising
Advertising

Serangan ini terjadi pada saat perayaan Hari Paskah, yang membuat ratusan warga tewas mengenaskan di tiga gereja. Tiga gereja yang menjadi sasaran adalah Gereja St Anthony di Kolombo, Gereja St Sebastian di Negombo, dan Gereja Zion di Batticalcoa.

Tiga hotel bintang lima yang ikut menjadi sasaran adalah Shangri La, Cinnamon Grand, dan Kingsbury. Dua ledakan lain terjadi di sebuah hotel kecil dekat bonbin Dehiwala dan sebuah rumah di Mahwila Gardens, yang menjadi sasaran penggerebekan oleh petugas keamanan.

Baca:

Pangeran William dan Kate Middleton Berduka untuk Sri Lanka

Berikut ini fakta mengenai serangan teror bom, yang telah menewaskan sekitar 290 orang dan melukai sekitar 500 orang lainnya seperti dilansir CNN dan News:

  1. Delapan ledakan melumpuhkan Sri Lanka pada sekitar pukul delapan pagi pada Ahad, 21 April 2019. Ledakan bom ini terjadi di tiga kota yaitu ibu kota Kolombo, Negombo, dan Batticaloa. Polisi mengatakan ada enam pelaku melakukan bom bunuh diri.

  1. Dokumen intelijen, yang bocor sehari kemudian, menyatakan intelijen telah menerima informasi soal rencana serangan teror oleh kelompok bernama Nations Thawahid Jaman, yang merupakan kelompok intoleran kecil dan pernah merusak patung Budha di sana. Pemerintah menduga adanya campur tangan kelompok teror dari luar seperti ISIS dalam serangan itu.

Baca: 87 Bom Ditemukan, Sri Lanka Sebut Jaringan Asing Terlibat

  1. Mayoritas korban adalah warga Sri Lanka. Setidaknya 39 turis ikut tewas dalam serangan yang terjadi di tiga hotel tadi. Delapan korban berkewarganegaraan Inggris, empat warga AS, tiga India, dua Australia, dua Cina, dua Turki, satu Belanda dan Portugal.

Petugas kepolisian memeriksa lokasi ledakan di Shangri-La hotel, Colombo, Sri Lanka , 21 April 2019. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

  1. Polisi menangkap 24 orang dalam tiga hari terakhir terkait serangan bom ini. Namun, polisi belum menyebut siapa kelompok yang bertanggung jawab atas serangan brutal ini. Pemerintah melibatkan Interpol dan FBI untuk mengusut tuntas pelaku serangan bom ini.

Baca: Teror Bom di Sri Lanka Porak-porandakan Tiga Gereja

  1. Pemerintah Sri Lanka memblokir layanan sosial media seperti Facebook, WhatsApp dengan alasan untuk membatasi penyebaran informasi keliru terkait serangan ini. Pemerintah juga menerapkan jam malam pada malam pertama pasca serangan bom. Belakangan pemerintah menyatakan negara dalam keadaan darurat untuk sementara.

Berita terkait

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

14 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

1 hari lalu

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

5 hari lalu

10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

5 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

5 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

6 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

7 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

8 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

10 hari lalu

Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.

Baca Selengkapnya