Menteri Sri Lanka Ungkap Surat Peringatan Soal Serangan Teroris

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 22 April 2019 13:05 WIB

Kondisi porak poranda Gereja St Sebastian setelah diserang teror bom di Negombo, Sri Lanka, 21 April 2019. Serangan teror bom di Sri Lanka menewaskan setidaknya 215 warga dan sekitar 450 orang terluka. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Kolombo – Menteri Telekomunikasi dan Infrastruktur Digital Sri Lanka, Harin Fernando, mengatakan sebuah surat berisi peringatan mengenai adanya ancaman serangan teroris telah dikirim ke polisi.

Baca:

Surat itu dikirimkan pada 11 April 2019 atau sepuluh hari sebelum serangan teroris pada Ahad, 21 April 2019. Aksi teror bom di Sri Lanka itu menyasar empat hotel, tiga gereja dan sebuah rumah.

Serangan teroris ini menewaskan sedikitnya 215 orang dan melukai 450 orang. Mayoritas korban adalah tamu hotel dan warga lokal yang sedang beribadah merayakan Hari Paskah.

Advertising
Advertising

Serangan itu disebut bakal dilakukan oleh kelompok National Thawheeth Jamaath. Organisasi ini dipimpin oleh Mohammed Caasim Mohammed Zahran.

Baca:

“Ada penundaan dalam melakukan tindakan. Tindakan serius harus dilakukan untuk menyelidiki mengapa peringatan itu diabaikan,” kata Fernando seperti dilansir media Express dan Colombo Page pada Senin, 22 April 2019.

Fernando mengunggah surat peringatan itu di akun Twitternya. Surat itu berisi peringatan bahwa ada rencana teror bom di Sri Lanka terhadap sejumlah gereja Katolik dan dan kantor Komisi Tinggi India di ibu kota Kolombo.

Menurut dia, surat berisi peringatan itu diabaikan oleh inspektur polisi Sri Lanka, yang berada di bawah Presiden.

“Sejumlah pejabat intelijen telah mengetahui akan insiden ini,” kata dia.

Baca:

Soal ini, Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, mengatakan dia telah mengetahui adanya rencana serangan itu. Tapi, dia mengeluhkan para pejabat tidak menginformasikan perkembangan terbaru dari temuan di lapangan.

“Dia mengatakan investigasi dibutuhkan untuk mengungkap rencana serangan itu. Tapi prioritas utama adalah mencari para penyerang,” begitu dilansir Express.

Kabar ini membuat netizen di Sri Lanka merasa marah. “Jadi Anda memberi tahu saya bahwa Anda tahu soal ini pada malam lalu itu sebabnya tidak ada orang yang Anda cintai tewas. Tapi Anda dan teman-teman Anda yang tahu soal ini membiarkan kami tewas?,” kata salah satu komentar di Twitter. “Sulit bagi saya memahami ini.”

Baca:

Sri Lanka, seperti dilansir News, mengalami delapan serangan bom pada Ahad kemarin dengan dua diantaranya merupakan bom bunuh diri. Serangan bom ini menyasar tiga hotel bintang lima di ibu kota Kolombo yaitu Cinnamon Grand, Shangri La, dan Kingsbury. Sebuah ledakan juga terjadi di sebuah hotel kecil.

Tiga gereja yang menjadi sasaran pengeboman adalah Gereja St Anthony di Kolombo, Gereja St Sebastian di Negombo dan Gereja Zion di Batticaloa, Sri Lanka. Sebuah ledakan juga terjadi di sebuah rumah saat polisi melakukan penggerebekan. Ledakan ini menewaskan tiga polisi.

Tonton: Rekaman Detik-Detik Ledakan Bom saat Paskah di Sri Lanka

PANJI MAULANA

Berita terkait

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

10 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

13 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

13 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

17 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Hijrah Mantan Teroris

24 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?

Baca Selengkapnya

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

25 hari lalu

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

30 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya