AS Minta MBS Putus Hubungan dengan Pembunuh Jamal Khashoggi
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Sabtu, 13 April 2019 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS meminta Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman agar memutus hubungan dengan penasihat utamanya karena kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Dikutip dari Al Jazeera, 13 April 2019, Pompeo khawatir dengan MBS yang masih berhubungan dengan Saud al-Qahtani, yang mengatur pembunuhan Jamal Khashoggi, menurut laporan yang dirilis pertama kali oleh The Guardian.
Baca: AS Larang Masuk 16 Warga Saudi Terduga Pembunuh Jamal Khashoggi
Al-Qahtani diyakini memainkan perang penting dalam pembunuhan Jamal Khashoggi. Qahtani pernah membujuk Khashoggi untuk pulang ke Arab Saudi.
Qahtani juga bertemu dengan tim pembunuh sebelum berangkat ke Turki dan diduga memberikan perintah agar tim membunuh Jamal Khashoggi jika menolak dibawa ke Arab Saudi.
Pada bulan Januari, Washington Post melaporkan bahwa MBS tetap berhubungan secara teratur dan terus meminta saran dari al-Qahtani.
Washington Post mengutip sebuah sumber Saudi yang mengatakan bahwa al-Qahtani baru-baru ini melakukan dua perjalanan ke Uni Emirat Arab (UEA), meskipun ia dianggap berada di bawah tahanan rumah di Riyadh.
Baca: Anak Jamal Khashoggi Sebut Belum Ada Kesepakatan Uang Kompensasi
Penasihat MBS itu juga dilaporkan bertemu dengan para deputi senior dari Pusat Studi dan Media Urusan media istana baru-baru ini di rumahnya di Riyadh dan mengatakan kepada mereka bahwa ia telah disalahkan dan digunakan sebagai kambing hitam.
Al-Qahtani telah menjalankan Pusat Studi dan Media Istana sampai kematian Khashoggi. Al-Qahtani juga dilaporkan masih aktif di dalam kantor pribadi MBS.
Departemen Luar Negeri mengatakan mereka tidak akan membahas percakapan diplomatik pribadi. Namun, ada persepsi di AS bahwa Saud al-Qahtani memiliki pengaruh yang sangat besar pada Mohammed bin Salman bahkan sebelum skandal pembunuhan Jamal Khashoggi.