Jenderal Pengkudeta Presiden Sudan Mundur Sehari Setelah Memimpin

Sabtu, 13 April 2019 14:32 WIB

Menteri Pertahanan Awad Mohamed Ahmed Ibn Auf.[sudandaily.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri pertahanan Sudan mengundurkan diri sebagai ketua dewan militer transisi sehari setelah menjabat.

Beberapa jam setelah Jenderal Awad ibn Auf mengumumkan dewan militer transisi selama dua tahun, yang akan mengganti pemerintahan Omar al-Bashir, langsung disambut marah pengunjuk rasa.

Baca: Dewan Militer Sudan Dibentuk, Massa Tetap Teriak Revolusi

Menurut laporan Reuters, 13 April 2019, Letnan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan Abdelrahman akan mengganti kepemimpinan dewan militer, kata Auf.

Jenderal Auf juga mengganti Kepala Staf Kamal Abdelmarouf dari posisi Wakil Ketua Dewan Militer Sudan.

Advertising
Advertising

"Untuk memastikan kohesi sistem keamanan, dan angkatan bersenjata khususnya, dari perpecahan dan perselisihan, dan dengan kehendak Tuhan, mari kita mulai jalur perubahan ini," kata Ibn Auf.

Menteri Pertahanan Sudan Awad Mohamed Ahmed Ibn Auf membuat pengumuman di televisi pemerintah.[The National]

Pengumuman pengunduran diri Auf disambut dengan suka cita ribuan orang di jalan-jalan Khartoum ketika orang-orang meneriakkan, "Yang kedua telah jatuh!" Mengacu pada Bashir, kata saksi mata.

"Apa yang terjadi adalah langkah ke arah yang benar dan tunduk pada kehendak massa, dan kami telah menjadi lebih dekat dengan kemenangan," ujar Rashid Saeed, juru bicara kelompok protes utama, Asosiasi Profesional Sudan (SPA).

Baca: Serukan Damai, Paus Fransiskus Cium Kaki Presiden Sudan Selatan

Dewan militer mengatakan sebelumnya bahwa mereka mengharapkan transisi pra-pemilihan berlangsung selama dua tahun paling lama untuk mencegah kekacauan.

Kepala komite politik dewan militer, Omar Zain al-Abideen, mengatakan dewan akan mengadakan dialog dengan entitas politik.

Pengumuman pemerintah sipil di masa depan tampaknya ditujukan untuk meyakinkan demonstran yang telah berunjuk rasa berbulan-bulan untuk menggulingkan Bashir dan dengan cepat melanjutkan protes terhadap pemerintahan militer setelah kudetanta pada hari Kamis, menyerukan perubahan yang lebih cepat dan lebih substansial.

Para demonstran Sudan berkumpul untuk salat Jumat ketika mereka memprotes pengumuman tentara bahwa Presiden Omar al-Bashir akan digantikan oleh dewan transisi yang dipimpin militer, dekat Kementerian Pertahanan di Khartoum, Sudan, 12 April 2019. REUTERS/Stringer

Ribuan pengunjuk rasa tetap di depan kompleks kementerian pertahanan, dan di bagian lain ibu kota, ketika jam malam malam yang diumumkan Ibnu Auf diberlakukan.

SPA mengatakan dewan militer tidak mampu menciptakan perubahan.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu menyatakan kembali permintaannya agar kekuasaan segera diserahkan kepada pemerintah sipil.

Baca: Presiden Sudan Dilengserkan Militer, Jadi Tahanan Rumah

Omar al-Bashir, 75 tahun, merebut kekuasaan dalam kudeta militer 1989. Dia telah menghadapi 16 minggu demonstrasi yang dipicu oleh kenaikan biaya makanan, pengangguran yang tinggi dan meningkatnya penindasan selama tiga puluh tahun pemerintahan otokratisnya.

Sementara Jenderal Ibn Auf adalah wakil presiden dan menteri pertahanan Bashir dan di antara segelintir komandan Sudan yang dijatuhi sanksi oleh AS karena dugaan peran mereka selama kekejaman yang dilakukan dalam konflik Darfur pada 2003.

Dalam demonstrasi ini, sedikitnya 16 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka akibat peluru nyasar pada Kamis dan Jumat, kata seorang juru bicara kepolisian Sudan.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

10 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

21 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

24 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

26 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

42 hari lalu

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

45 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

49 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

49 hari lalu

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

Bantuan yang akan diberikan dari BNPB untuk Palestina dan Sudan, akan sampai pekan depan. Bantuan diambil dari dana siap pakai BNPB.

Baca Selengkapnya

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

49 hari lalu

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

Kesepakatan pemberian bantuan untuk Palestina dan Sudan dilakukan setelah pembahasan yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

55 hari lalu

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

Kesempatan kerja sama antara lain di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan pengembangan institusi perzakatan.

Baca Selengkapnya