UU Brunei Rajam Mati LGBT Dikecam PBB, Apa Kata Menlu Brunei?

Sabtu, 13 April 2019 08:00 WIB

Sultan Hassanal Bolkiah. REUTERS/Ahim Rani

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar negeri Brunei Darusalam membela hukum pidana syariah merajam mati dan cambuk LGBT, yang memicu protes aktivis dan pemerintah negara lain.

Menteri Luar Negeri Dato Erywan Pehin Yusof mengatakan dalam suratnya kepada PBB bahwa undang-undang itu lebih fokus pada pencegahan daripada hukuman dan akan menjaga kesucian garis keturunan keluarga dan perkawinan.

Baca: Human Rights Watch Sebut Hukum Pidana Brunei Barbar

Surat itu dikirim setelah PBB mengecam undang-undang itu sebagai kampanye kejam dan tidak manusiawi, serta melanggar prinsip dasar hak asasi manusia.

Muncul kampanye boikot properti Brunei di luar negeri di seluruh dunia yang terkait dengan sultan Brunei.

Advertising
Advertising

Baca: PBB Sebut UU Syariah Brunei Langgar Prinsip Dasar HAM

Dilansir dari Daily Mail, 12 April 2019, Erywan mengatakan bukti yang dibutuhkan dalam kasus hukuman mati harus tinggi, menyiratkan bahwa hukuman ini akan jarang digunakan.

"Tujuannya adalah untuk mendidik, menghalangi, merehabilitasi, dan memelihara daripada menghukum," katanya.

Dato Erywan Pehin Yusof.[gadebate.un.org]

Dato Erywan menambahkan hukuman mati juga akan dikenakan untuk penistaan terhadap Islam.

Mereka yang tertangkap basah melakukan hubungan seks lesbian akan dihukum oleh empat puluh cambukan, sementara pencuri akan dipotong tangan kanannya.
Pencuri yang melanggar berulang kali kemudian akan dipotong kakinya.

Baca: Asia dan Negara Muslim Diminta Tak Bungkam terhadap Brunei

Hotel Dorchester di London, yang dimiliki oleh Badan Investasi Brunei, telah menjadi fokus protes sejak undang-undang itu diumumkan bulan lalu.

Brunei juga memiliki hotel 45 Park Lane serta Coworth Park, keduanya di Inggris, serta Bel-Air dan hotel Beverly Hills di Los Angeles.

Baca: Media, Travel Biro, Bank Boikot Hotel dan Maskapai Brunei

George Clooney, Sir Elton John, dan komedian Amerika Ellen DeGeneres adalah beberapa di antara selebritas yang mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi tinggal di salah satu hotel milik Sultan Hassanal Bolkiah.

Sabtu lalu, pengunjuk rasa menerobos barikade di luar Hotel Dorchester untuk berunjuk rasa memprotes hukum syariah Brunei yang menurut aktivis tidak berperikemanusiaan.

Berita terkait

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

9 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Brunei Darussalam, Tidak Memungut PPh hingga Miliki Utang Rendah

15 hari lalu

15 Fakta Unik Brunei Darussalam, Tidak Memungut PPh hingga Miliki Utang Rendah

Berikut daftar fakta unik Brunei Darussalam, di antaranya tidak mengenakan PPh pribadi, memiliki utang rendah, dan mengadopsi hukum syariah.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Brunei Umumkan Garap Kereta Cepat Kalimantan, Hubungkan IKN - Malaysia

30 hari lalu

Perusahaan Brunei Umumkan Garap Kereta Cepat Kalimantan, Hubungkan IKN - Malaysia

Perusahaan asal Brunei mengumumkan akan menggarap proyek kereta cepat Trans Kalimantan yang menghubungkan ibu kota Nusantara atau IKN ke Malaysia.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

36 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

36 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

41 hari lalu

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan 'Gerakan LGBT' ke dalam Daftar Organisasi Ekstremis dan Teroris

41 hari lalu

Rusia Masukkan 'Gerakan LGBT' ke dalam Daftar Organisasi Ekstremis dan Teroris

Sebelum gerakan LGBT, entitas mulai dari Al Qaeda hingga raksasa teknologi AS Meta dan Garry Kasparov masuk dalam daftar tersebut.

Baca Selengkapnya

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

44 hari lalu

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya