Korea Selatan Legalkan Aborsi Setelah 66 Tahun Dilarang

Jumat, 12 April 2019 14:00 WIB

Aksi protes menuntut larangan aborsi atau pengguguran kandungan dicabut di Korea Selatan digelar di plaza Gwanghamun, Seoul, 7 April 2019. [CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan akhirnya melegalkan pengguguran kandungan atau aborsi setelah 66 tahun aturan itu diberlakukan. Aturan baru yang tidak lagi mempidanakan pelaku pengguguran kandungan diberlakukan mulai akhir tahun 2020.

Aturan baru membolehkan pengguguran kandungan merupakan hasil putusan hakim pengadilan konstitusi yang bersidang pada hari Kamis, 11 April 2019. Sebanyak 7 dari 9 hakim pengadilan konstitusi memutuskan bahwa larangan menggugurkan kandungan tidak konstitusional.

Baca: Pengadilan India Bebaskan Dokter Aborsi Anak Korban Pemerkosaan

Namun, pengguguran kandungan setelah usia janin 20 minggu akan tetap dianggap melanggar hukum.

Dengan keputusan pengadilan konstitusi ini, anggota parlemen diberi waktu untuk merevisi hukum tentang pengguguran kandungan dengan batas waktu 31 Desember 2020.

Advertising
Advertising

Keputusan pengadilan konstitusi, mengutip CNN News, sebagai kemenangan bagi kelompok pendukung kehidupan atau pro-choice di Korea Selatan.

Sebelumnya, wanita yang melakukan aborsi di Korea Selatan akan diancam hukuman setahun penjara dan membayar denda hingga 2 juta won atau setara dengan US$ 1.780. Dokter dan paramedis yang membantu pengguguran kandungan juga akan dihukum maksimal selama 2 tahun penjara.

Baca: Unjuk Rasa di Brazil Minta Legalkan Aborsi

Profesor hukum di Universitas Hongik di Seoul, Cho Hee-kyoung mengatakan, sebenarnya pengadilan kriminal hampir sama melegalkan aborsi di tahun 2012.

"Pengadilan sesungguhnya terbelah. Empat melawan empat dan tidak ada pemungutan suara karena saat itu satu kursi hakim lowong," ujarnya.

Tekanan untuk melakukan reformasi terhadap hukum aborsi meningkat, baik secara domestik maupun internasional, terpicu dengan pelegalan aborsi di Irlandia, negara yang jauh pengaruhnya dari Gereja Katolik yang anti-aborsi.

Para dokter pada tahun 2014 melakukan protes dengan membuat petisi menentang undang-undang yang mempidanakan pelaku aborsi dengan usia janin di bawah 3 bulan. Seorang dokter mengatakan larangan pengguguran kandungan telah mencederai haknya untuk bahagia, untuk setara dan merdeka dalam menjalankan pekerjaan.

Baca: Sahkan UU Baru, Ini Syarat Melakukan Aborsi di Portugal

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, penganut Katolik, menunjuk enam dari 9 hakim konstitusi untuk memutuskan masalah aborsi. Moon dikenal sebagai pendukung kesetaraan gender dan pelindung hak-hak minoritas. Dia tidak berbicara kepada publik mengenai isu aborsi.

Tak hanya pendukung aborsi menggelar protes, sekitar seribu orang anti aborsi juga menggelar protes di Seoul bertajuk "March for Life".

Uskup di Seuol, Andrew Yeom Soo-Jung mendesak masyarakat untuk memfokuskan diri pada menyelamatkan bayi dan ibunya ketimbang fokus pada legalisasi aborsi.

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

3 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

5 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

5 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya