5 Fakta Persidangan Kedua Terduga Penembakan di Selandia Baru

Jumat, 5 April 2019 12:30 WIB

Pelaku penembakan massal di Kota Christchurch, Selandia Baru, Brenton Harrison Tarrant, menembaki jamaah masjid Al Noor dan masjid Linwood, yang menewaskan 50 orang dengan 48 terluka. Times of Islamabad

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang terhadap terduga pelaku penembakan massal di Selandia Baru, Brenton Tarrant, 28 tahun, pada Jumat pagi, 5 April 2019, memasuki persidangan kedua. Tarrant yang seorang warga negara Australia, saat ini dikenai 49 tuduhan pembunuhan di dua masjid di kota Christchurch dan 39 tuntutan upaya pembunuhan.

Berikut 5 fakta seputar persidangan Tarrant seperti dikutip dari reuters.com :

Baca: Pelaku Penembakan di Selandia Baru Dimunculkan di Sidang Kedua

  1. Pengadilan Tiinggi kota Christchurch, Selandia Baru, menolak 12 surat pemohonan dari media dan organisasi asing untuk meliput persidangan kedua Tarrant. Mereka diperbolehkan hadir ke ruang sidang dan mencatat, namun tidak boleh mengambil gambar atau merekam. Hal ini untuk menjaga integritas proses persidangan dan memastikan persidangan berjalan adil

  1. Tarrant dimunculkan ke persidangan melalui sambungan video conference, dimana hal ini sangat jarang dilakukan dalam sebuah persidangan di Selandia Baru. Saat persidangan kedua dimulai, Tarrant berada di sebuah penjara di kota Auckland di bawah pengawasan 24 jam sedangkan persidangan dilakukan di Pengadilan Tinggi kota Christchurch.

Baca: Pelaku Seragan Teror di Selandia Baru Ditahan di Ruang Isolasi

Advertising
Advertising

Ribuan warga menghadiri upacara peringatan atau National Remembrance Service pada korban serangan teror di dua masjid Selandia Baru di Hagley Park, Christchurch, 29 Maret 2019. REUTERS/Jorge Silva

  1. Sidang kedua Tarrant hanya berlangsung selama 20 menit. Hakim Pengadilan Tinggi memerintahkan agar dilakukan pengecekan kesehatan mental terhadap Tarrant untuk menentukan apakah dia layak untuk diadili.

  1. Puluhan keluarga korban penembakan dan mereka yang selamat dalam serangan penembakan massal pada 15 Maret 2019, hadir ke persidangan. Ada pengunjung yang kecewa karena Tarrant tak memperlihatkan emosinya. Dia terlihat sangat tenang dengan tangan terborgol.

  1. Laporan media menyebut Tarrant ingin melakukan pembelaan sendiri dan para ahli hukum menyebut dia bisa menggunakan sesi dengar di persidangan untuk menjelaskan ideologi dan keyakinannya. Namun dalam persidangan Jumat, 5 april 2019, Tarrant akan didampingi oleh dua pengacara di persidangan berikutnya.

Berita terkait

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

2 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

2 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

2 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

2 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

2 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

2 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

2 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

2 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

3 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

3 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya