Mak Comblang di Kelompok ISIS Minta Pulang ke Inggris

Rabu, 3 April 2019 07:00 WIB

Tooba Gondal, 25 tahun, warga negara Inggris yang dikenal sebagai mak comblang di kelompok radikal Islamic State atau ISIS, memohon kepada pemerintah Inggris agar diberikan kesempatan kedua. Sumber: mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Tooba Gondal, 25 tahun, warga negara Inggris yang dikenal sebagai mak comblang di kelompok radikal Islamic State atau ISIS, memohon kepada pemerintah Inggris agar diberikan kesempatan kedua untuk pulang ke negara itu bersama dua anaknya. Gondal berkeras dia adalah korban.

Dikutip dari mirror.co.uk, Selasa, 2 April 2019, Gondal berasal dari ibu kota London, Inggris. Dia sekarang tinggal di sebuah kamp pengungsi di wilayah utara Suriah bernama Ayn Issa.

Baca: Shamima Begum, Istri Militan ISIS Minta Diberi Kesempatan Kedua

Di Suriah, Gondal menggunakan nama samaran Muthanna. Dia diduga bertugas membujuk perempuan-perempuan muda melalui internet untuk di peristri militan-militan ISIS. Shamima Begum, 19 tahun, dikabarkan salah satu orang yang direkrut Gondal.

Gondal adalah mantan mahasiswa Universitas Goldsmith dan putri seorang pengusaha sukses. Dia bergabung dengan ISIS ketika usianya menginjak 22 tahun. Pusat informasi Rojava mengatakan Gondal pernah mencoba melarikan diri dari desa Baghouz, Suriah, bersama dua anaknya pada dua bulan lalu, tetapi gagal.

Advertising
Advertising

Baca: Bayi Shamima Begum Meninggal, Inggris Dikecam

Dalam wawancara dengan pusat informasi Rojava, Gondal mengutarakan keinginannya betapa dia ingin pulang ke Inggris dan menjalani sebuah kehidupan yang normal. Dia pun meyakinkan dia bukan sebuah ancaman bagi Inggris.

"Masyarakat Inggris ketakutan. Mereka tidak ingin berurusan dengan kami, tetapi mereka harus. Kami tidak bisa tinggal di kamp pengungsian ini seumur hidup. Mereka harus mengurusi kami. Kami ini bukan ancaman bagi masyarakat. Kami hanya ingin kembali menjalani hidup yang normal," kata Gondal.

Dia mengklaim sebagai korban dan tidak akan menciderai siapapun di Inggris, bahkan selama empat tahun tinggal di Suriah dia tidak menyakiti siapa pun.

Gondal menikah dengan Abu Abbas al-Lubnani, salah satu pentolan perekrut anggota ISIS. Setelah Abu Abbas al-Lubnani meninggal, Gondal menikahi militan ISIS asal Pakistan yang kemudian terbunuh di desa Khsham, Suriah. Setelah suami keduanya meninggal, Gondal dan dua anaknya hidup berpindah dari desa yang satu ke desa yang lain.

Upaya Gondal untuk bisa pulang ke Inggris tampak akan menjadi sebuah perjuangan panjang. Pasalnya saat menjadi bagian dari ISIS, dia tercatat pernah menyebut Inggris sebagai sebuah negara yang sangat kotor. Dia pun mendeklarasikan dukungannya terhadap serangan teroris di ibu kota Paris, Prancis pada 2015 lalu dengan mengatakan seandainya bisa menjadi saksi mata pembunuhan tersebut.

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

21 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

1 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

2 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

2 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

3 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

7 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya