Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Shamima Begum Meninggal, Inggris Dikecam

image-gnews
Shamima Begum, warga negara Inggris yang ingin pulang ke negaranya setelah menjadi istri militan ISIS. Sumber: news.sky.com
Shamima Begum, warga negara Inggris yang ingin pulang ke negaranya setelah menjadi istri militan ISIS. Sumber: news.sky.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Inggris untuk mencabut status kewarganegaraan Shamima Begum dikecam, khususnya setelah dia kehilangan bayinya untuk ketiga kalinya.

Begum adalah warga negara Inggris keturunan Bangladesh yang kabur dari tempat tinggalnya di London ke Suriah pada usia 15 tahun. Di Suriah, dia menikah dengan warga negara Belanda yang menjadi militan ISIS. Bayi Begum yang berusia tiga pekan pada Jumat, 8 Maret 2019 meninggal akibat infeksi paru-paru.

Dikutip dari reuters.com, Minggu, 10 Maret 2019, partai oposisi di Inggris mengatakan meninggalkan seorang bayi tak berdosa di kamp pengungsian dimana angka kematian bayi sangat tinggi adalah sebuah tindakan tercela. Diane Abbott, anggota parlemen Inggris dari Partai Konservatif juga ikut bersuara. Partai Konservatif adalah partai berkuasa di Inggris.

"Kematian tragis pada bayi Shamima Begum yang bernama Jarrah, adalah sebuah noda pada hati nurani pemerintah. Kementerian Dalam Negeri Inggris telah gagal dalam menangani kasus ini dan dia punya banyak pertanyaan untuk dijawab," kata Abbott.

Baca: Bayi Shamima Begum Istri Militan ISIS Meninggal

Begum ditemukan di sebuah kamp pengungsian di Suriah pada Februari 2019 lalu saat dia sedang mengandung 9 bulan. Kasus Begum menjadi perdebatan di Inggris dan wilayah lain di Eropa karena dia ingin pulang ke Inggris bersama bayinya. Dua bayi Begum sebelumnya meninggal di pengungsian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Hamil 9 Bulan, Remaja ISIS Ingin Pulang ke Inggris

Perdebatan yang muncul apakah bayi dari seorang remaja yang bergabung dengan ISIS harus ditinggalkan di zona perang. Secara luas, kasus ini memperlihatkan kesulitan yang dihadapi pemerintah ketika mempertimbangkan konsekuensi etika, hukum dan keamanan jika mantan militan dan keluarganya kembali ke negaranya.

Namun Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid memutuskan mencabut kewarganegaraan Begum. Dia meyakinkan keputusan ini diambil berdasarkan prioritas keamanan dan keselamatan masyarakat Inggris secara keseluruhan dan orang-orang yang tinggal di Inggris.

Hasil jajak pendapat memperlihatkan keputusan Javid itu didukung oleh mayoritas masyarakat Inggris. Namun partai-partai oposisi Inggris, sejumlah pengacara HAM dan beberapa anggota parlemen Inggris mementang keputusan ini yang menilai Inggris mengesampingkan masalah ini.

Phillip Lee, mantan hakim dan anggota Partai Konservatif Inggris mengatakan sangat resah dengan keputusan Menteri Javid. Menurutnya Begum telah menjelaskan dengan gamblang betapa mengerikannya situasi di kamp penampungan. Begum bagian dari masyarakat Inggris dan dia memiliki bayi sehingga Inggris memiliki sebuah tanggung jawab moral pada Begum dan bayinya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baru Dua Hari Bertugas, Warga Inggris yang Jadi Tentara Israel Tewas di Gaza

18 jam lalu

Binyamin Needham. (IDF)
Baru Dua Hari Bertugas, Warga Inggris yang Jadi Tentara Israel Tewas di Gaza

Seorang pemuda Inggris tewas saat berperang untuk militer Israel di Jalur Gaza


ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

1 hari lalu

Gubernur Lanao Del Sur Mamintal Adiong Jr. berdiri di antara petugas penegak hukum saat mereka menyelidiki lokasi ledakan yang terjadi saat Misa Katolik di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi, Filipina, 3 Desember 2023. Pemerintah Provinsi Lanao Del Sur/ Selebaran melalui REUTERS
ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom dalam misa di Marawi, Filipina selatan, beberapa jam setelah pimpinan Dawlah Islamiya-Maute tewas.


Serangan terhadap Turis di Menara Eiffel, Tersangka Anggota ISIS yang Marah Atas Agresi Israel ke Gaza

1 hari lalu

Polisi Prancis mengamankan akses ke jembatan Bir-Hakeim setelah serangan ke turis asing dekat Menara Eiffel, Paris, Prancis 2 Desember 2023. REUTERS/Stephanie Lecocq
Serangan terhadap Turis di Menara Eiffel, Tersangka Anggota ISIS yang Marah Atas Agresi Israel ke Gaza

Tersangka penyerangan turis asing di dekat menara Eiffel Paris adalah anggota ISIS yang marah atas serangan Israel ke Gaza menewaskan banyak Muslim.


Inggris Kirim Pesawat Mata-mata Cari Sandera Hamas di Gaza

1 hari lalu

Shadow R1 (RAF.MOD.UK)
Inggris Kirim Pesawat Mata-mata Cari Sandera Hamas di Gaza

Angkatan Udara Inggris akan menerbangkan pesawat pengintai Shadow R1 di atas Gaza untuk membantu menemukan sandera yang masih ditahan oleh Hamas.


Ada Indikasi Kuat Kelompok Pro-ISIS di Balik Bom Filipina

2 hari lalu

Gubernur Lanao Del Sur Mamintal Adiong Jr. berdiri di antara petugas penegak hukum saat mereka menyelidiki lokasi ledakan yang terjadi saat Misa Katolik di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi, Filipina, 3 Desember 2023. Pemerintah Provinsi Lanao Del Sur/ Selebaran melalui REUTERS
Ada Indikasi Kuat Kelompok Pro-ISIS di Balik Bom Filipina

Ledakan di Marawi diduga serangan balasan dari kelompok lokal pro-ISIS setelah serangan militer Minggu di Lanao del Sur membunuh pemimpin mereka.


Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

2 hari lalu

Dua bom meledak di Pulau Jolo, Filipina selatan, dan menewaskan 15 orang pada Senin, 24 Agustus 2020. Salah satunya adalah bom bunuh diri. Reuters
Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

Sebuah ledakan terjadi di gimnasium universitas di Filipina selatan saat Misa Katolik, menewaskan sedikitnya tiga orang


Israel Dituding Berada di Balik Ledakan Gudang Senjata Houthi di Yaman

4 hari lalu

Rudal ditampilkan selama parade militer yang diadakan oleh Houthi untuk menandai ulang tahun pengambilalihan mereka di Sanaa, Yaman 21 September 2023. REUTERS/Khaled Abdullah
Israel Dituding Berada di Balik Ledakan Gudang Senjata Houthi di Yaman

Media Arab Saudi melaporkan serangan Israel berada di balik ledakan di gudang senjata di ibu kota Yaman, Sana'a, yang dikuasai pemberontak Houthi


PM Yunani Sebut Masalah Patung Parthenon Tak Akan Rusak Hubungan dengan Inggris

5 hari lalu

PM Yunani Sebut Masalah Patung Parthenon Tak Akan Rusak Hubungan dengan Inggris

PM Yunani memastikan perebutan Patung Parthenon tidak akan merusak hubungan dengan Inggris dalam jangka panjang.


Menlu Retno dan OKI Jajaki Kunjungan ke AS untuk Selesaikan Krisis Gaza

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Menlu Retno dan OKI Jajaki Kunjungan ke AS untuk Selesaikan Krisis Gaza

Menlu Retno bersama OKI telah mengunjungi semua negara anggota permanen DK PBB, kecuali Amerika Serikat.


Gara-gara Patung, PM Inggris Batalkan Pertemuan dengan Yunani

7 hari lalu

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meninggalkan 10 Downing Street untuk menghadiri Pertanyaan Perdana Menteri di Gedung Parlemen di London, Inggris, 18 Oktober 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Gara-gara Patung, PM Inggris Batalkan Pertemuan dengan Yunani

Inggris dan Yunani berselisih soal status Patung Parthenon. Karena patung itu, PM Inggris Rishi Sunak membatalkan pertemuan dengan PM Yunani.