Aktris Hollywood Angelina Jolie Dukung Perdamaian Afganistan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 30 Maret 2019 12:31 WIB

Aktris Angelina Jolie menyampaikan pidato saat mengunjungi kamp pengungsian Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, 5 Februari 2019. Sebelumnya, Jolie pernah mengunjungi kamp pengungsian Rohingya di Myanmar pada 2015 dan di India pada 2006. REUTERS

TEMPO.CO, New York – Aktris pemenang Piala Oscar, Angelina Jolie, menyuarakan pelibatan perempuan dalam proses perdamaian di Afganistan.

Baca:

Aktris Hollywood ini juga mengatakan ini perlu dilakukan untuk mengakhiri konflik di Afganistan saat berpidato dihadapan menteri dan diplomat di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat, 29 Maret 2019.

“Ada ribuan perempuan Afganistan baru-baru ini berkumpul dengan mengambil risiko terhadap keselamatan mereka meminta hak-hak mereka dan hak-hak anak-anak mereka terjamin di dalam proses negosiasi, yang hingga kini mereka tidak terlibat di dalamnya,” kata Jolie dalam pertemuan membahas perdamaian di tingkat menteri seperti dilansir Reuters pada Jumat, 29 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Saat ini, proses pembicaraan damai antara pemerintah Amerika Serikat dan Taliban sedang berlangsung sejak akhir 2018. Namun, sejumlah perempuan merasa khawatir kebebasan mereka akan dikurangi lagi setelah Taliban dijatuhkan oleh pasukan Afganistan dukungan AS pada 2001. Mereka mengeluhkan aspirasi mereka dipinggirkan.

Baca:

“Reaksi diam komunitas internasional sangat mengkhawatirkan,” kata Jolie, yang merupakan utusan khusus untuk lembaga penanganan pengungsi UNHCR. Dia mulai aktif menangani isu pengungsi ini sejak 18 tahun lalu.

“Tidak bakal ada perdamaian dan stabilitas di Afganistan atau dimanapun di dunia jika hak-hak perempuan diabaikan.”

Menurut Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afganistan ketua tim negosiasi Taliban mengatakan mempertimbangkan kebijakan lebih longgar untuk perempuan. Namun, konstitusi yang mengatur hak-hak perempuan menjadi salah satu hambatan dalam proses perdamaian.

Baca:

Jolie juga menyebut peran penting AS sebagai bagian dari komunitas internasional setelah penarikan diri AS oleh Presiden Donald Trump dari sejumlah lembaga PBB dan perjanjian global. Ini membuat sejumlah negara merasa khawatir akan komitmen AS terhadap multilateralisme.

“Saya seorang patriot, saya mencintai negara saya, dan saya ingin melihatnya berkembang. Saya juga percaya AS bagian integral dari komunitas internasional. Negara-negara bekerja sama secara sejajar merupakan cara mengurangi risiko konflik,” kata Jolie.

Dia juga mengatakan,”Semua lelaki dan perempuan dilahirkan secara bebas dan sejajar tidak bisa menjadi nyata jika prinsip ini tidak dibela untuk semua orang dimanapun mereka hidup.”

Baca:

Menurut analis politik Intizar Khadim, seperti dilansir Aljazeera, generasi muda Afganistan menginginkan pembangunan ekonomi terjadi pasca pembicaraan damai.

“Jika pemerintah Afganistan dan komunitas internasional termasuk Taliban bertanggung jawab membangun institusi untuk pembangunan ekonomi, saya pikir ini bisa terwujud,” kata analis politik Moraa University.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

54 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

58 hari lalu

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

29 Februari 2024

Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

Recep Tayyip Erdogan mengutarakan kesiapan menjadi penengah konflik Rusia-Ukraina.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bantah Menterinya Bertemu Pejabat Israel di Abu Dhabi

27 Februari 2024

Arab Saudi Bantah Menterinya Bertemu Pejabat Israel di Abu Dhabi

Arab Saudi menegaskan posisi Riyadh terhadap masalah Palestina dan dukungan teguh Arab Saudi terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi agresi Israel

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Grup Kasidah Nasida Ria Turut Meriahkan Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS, Berikut Profilnya

10 Februari 2024

Grup Kasidah Nasida Ria Turut Meriahkan Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS, Berikut Profilnya

Grup kasidah Nasida Ria tampil dalam kampanye akbar Anies-Cak Imin. Bagaimana perjalanan grup legendaris ini?

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya