Brexit, Theresa May Masih Ingin Yakinkan Parlemen

Rabu, 27 Maret 2019 13:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Theresa May berencana kembali mengulur waktu untuk mendapatkan dukungan setelah dua kali kesepakatan Brexit yang dibuat May ditolak oleh parlemen Inggris. May sangat ingin kesepakatan yang dibuatnya disetujui parlemen sebelum disampaikan ke Uni Eropa.

Dikutip dari reuters.com, Rabu, 27 Maret 2019, May saat ini sepi dukungan, namun dia menolak menyerah dan berharap bisa mendapatkan persetujuan kesepakatan yang menguntungkan bagi ekonomi Inggris saat harus angkat kaki dari Uni Eropa.

Baca:Parlemen Inggris Tawarkan 3 Amandemen untuk Brexit, Apa Saja?

Hampir tiga tahun setelah Inggris menggelar referendum dan menghasilkan keputusan keluar dari Uni Eropa, kesepakatan soal bagaimana hubungan baru Inggris dan Uni Eropa masih belum jelas, khususnya bidang ekonomi. Inggris saat ini tak lagi punya banyak waktu sebelum benar-benar harus angkat kaki dari Uni Eropa.

May masih bisa membawa kembali kesepakatan Brexit ke parlemen Inggris pada Kamis, 28 Maret 2019. Kesepakatan Brexit itu berisi perubahan kebijakan luar negeri dan perdagangan. Namun juru bicara May mengatakan, hal itu hanya akan dilakukan May jika dia melihat ada kesempatan untuk mendapat dukungan parlemen Inggris.

Advertising
Advertising

Baca: Uni Eropa Siapkan Skenario Jika Brexit Tidak Berjalan Mulus

Sebelumnya pada Selasa, 26 Maret 2019, tim kabinet May menggelar rapat untuk mencoba membuat sebuah rencana memenangkan lebih dari 75 dukungan parlemen Inggris. Rencana tersebut harus cukup meyakinkan parlemen terhadap kesepakatan Brexit sehingga May bisa menegosiasikannya dengan Uni Eropa.

"Telah dilakukan rapat panjang dan dibutuhkan upaya mendapatkan dukungan bagi pemerintah sehingga memungkinkan kami meninggalkan Uni Eropa lewat cara yang sepatutnya segera," kata juru bicara May.

Jika May bisa mengulur waktu dan memenangkan dukungan parlemen pada pekan ini, itu artinya pemerintah Inggris bisa meninggalkan Uni Eropa kurang dari dua bulan dan dengan sebuah kesepakatan. May yakin inilah yang diinginkan masyarakat Inggris.

Pada Senin, 25 Maret 2019, parlemen Inggris telah mengambil alih kesepakatan Brexit, namun melalui juru bicaranya May meyakinkan pihaknya akan berkomunikasi dengan parlemen dan memberikan mereka peringatan bahwa tidak ada gunanya membuat opsi berbeda yang Uni Eropa tak mau menegosiasikannya.

Berita terkait

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

1 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

3 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

3 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

3 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

4 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

5 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

5 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

8 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya