Ratusan Ribu Orang Turun ke Jalan Menolak Brexit

Senin, 25 Maret 2019 05:00 WIB

Ratusan ribu masyarakat Inggris turun ke jalan menuntut dilakukannya referendum ulang. Sumber: New York Post

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu masyarakat Inggris turun ke jalan menuntut dilakukannya referendum ulang. Mereka yang melakukan aksi itu, ingin Inggris tak jadi keluar dari Uni Eropa atau Brexit.

Aksi jalan dilakukan di wilayah tengah London pada Sabtu, 23 Maret 2019. Unjuk rasa dilakukan menyusul semakin memburuknya krisis Brexit yang juga 'menenggelamkan' kepemimpinan Perdana Menteri Inggris, Theresa May.

Baca: Dalam 6 Minggu, Inggris Terancam Krisis Pangan Jika Brexit Gagal

Referendum Brexit dilakukan tiga tahun lalu dan sampai sekarang masih belum mencapai kata sepakat tentang bagaimana hubungan Inggris dan Uni Eropa, khususnya hubungan ekonomi dan perdagangan, setelah kedua belah pihak resmi bercerai.

Sekitar 200 gerbong kereta dipesan untuk mengakomodasi para demonstran ke ibu kota London. Petisi agar Inggris membatalkan rencana keluar dari Uni Eropa telah ditanda-tangani 4,39 juta orang dalam tempo tiga hari.

Advertising
Advertising

Baca: Ini Negara yang Paling Dirugikan karena Brexit Inggris

Perdana Menteri May yang saat referendum memilih Inggris tak keluar dari Uni Eropa, sebelumnya mengatakan 'saya berada disamping Anda' terkait Brexit dan mendesak anggota parlemen Inggris agar mendukung kesepakatan Brexit yang sudah disusunnya.

Dikutip dari reuters.com, Minggu, 24 Maret 2019, mereka yang melakukan aksi turun ke jalan membawa spanduk-spanduk bertuliskan agar Inggris sebaiknya tidak keluar dari Brexit. Koordinator aksi ini menyebut sekitar satu juta orang melakukan aksi ini dan telah menjadi unjuk rasa anti-Brexit terbesar.

"Saya tidak akan bersikap seperti ini jika proses Brexit dilakukan dengan pengelolaan yang baik dan pemerintah Inggris mengambil keputusan-keputusan yang bijaksana. Namun yang terjadi, ini benar-benar kacau balau," kata Gareth Rae, 59 tahun, salah satu pengunjuk rasa asal Bristol yang datang ke ibu kota London untuk melakukan aksi ini.

Masyarakat dan politikus Inggris saat ini terbelah terkait Brexit. Mereka yang setuju dengan Brexit, berpandangan Brexit adalah strategi penting yang dihadapi Inggris sejak Perang Dunia II.

Selain unjuk rasa Brexit, ada ribuan orang pendukung Brexit berkumpul di Marble Arch, Hyde Park, London pada Sabtu siang, 23 Maret 2019 waktu setempat. Mereka berjalan melewati alun-alun Picadilly Circus dan Trafalgar serta kantor Perdana Menteri di Downing Street dan berakhir di gedung parlemen Inggris.

Berita terkait

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

16 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

2 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

4 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya