Ibu Korban Teror di Selandia Baru Wafat karena Serangan Jantung

Sabtu, 23 Maret 2019 18:00 WIB

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman bagi para korban serangan masjid, di Memorial Park Cemetery di Christchurch, Selandia Baru, Rabu, 20 Maret 2019. Jasad para korban penembakan massal masjid di Selandia Baru diusung dalam peti mati terbuka dalam pemakaman kloter pertama hari ini. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu dari korban penembakan di Christchurch Selandia Baru asal Yordania meninggal karena serangan jantung setelah pemakaman putranya.

Menurut laporan New Zealand Herald, 23 Maret 2019, korban teror bernama Kamel Darwish, 38 tahun, seorang pekerja peternakan sapi perah dan ayah dari tiga anak. Dia adalah salah satu dari puluhan korban tewas di Masjid Al Noor.

Kamel terbang dari Yordania ke Selandia Baru tahun lalu untuk tinggal bersama kakak lelakinya. Istri dan anak-anaknya sudah mengajukan visa untuk ikut bersamanya.

Baca: Foto Polisi Berhijab Viral pasca Teror di Selandia Baru

Ibu Darwish bernama Saudi Abdelfattah Mhaisen Adwan, berusia 65 tahun. Pada Sabtu 23 Maret, dia wafat terkena serangan jantung, menurut pernyataan resmi dari Kedubes Yordania yang berkantor di Sydney.

Advertising
Advertising

"Dia datang kemarin untuk menghadiri pemakaman. Rupanya pagi ini dia meninggal karena dia tidak tahan dengan kesedihan karena kehilangan putranya," kata pernyataan resmi Kedubes Yordania.

Dia bilang dia punya putra lain yang tinggal di sini juga.

"Mereka mengurus agar bisa membawa peti mati putranya kembali ke Yordania."

Suad Adwan, perempuan Palestina dari Yordania, ditemukan tewas di sebuah rumah di timur laut kota itu pada Sabtu pagi.

Adwan, yang memiliki penyakit jantung, tiba di Selandia Baru pada hari Kamis bersama istri Darwish, Rana dan ketiga anak mereka, menjelang pemakamannya di Makam Memorial Park di Linwood pada hari Jumat.

Baca: Visa Keluarga Korban Diprioritaskan pasca Teror di Selandia Baru

Dia terlalu depresi untuk menghadiri penguburan putranya dan pergi tidur dengan perut yang sakit. Keluarganya menemukannya meninggal ketika mereka memeriksanya pada Sabtu pagi.

"Dia tidak bangun. Kami merasa alasan utama kematiannya adalah kesedihan," kata keponakan Adwan, Hany Al-Daher yang berusia 33 tahun, seperti dikutip dari Stuff.co.nz.

Korban penembakan di Christchurch, Kamel Darwish, berfoto bersama istrinya Rana, ibunya, Suad Adwan, dan putrinya yang berusia 6 tahun, Leen.[Stuff.co.nz]

Dia percaya teroris bertanggung jawab atas kematian bibinya. Adwan, yang tinggal di ibu kota Yordania, Amman, baru-baru ini kehilangan suaminya dan sangat sedih karena kehilangan putranya.

"Ini sangat menyedihkan. Dia adalah orang yang sangat menyenangkan dan ramah," katanya.

Baca: PM Ardern Diancam Keselamatannya pasca Teror di Selandia Baru

Keponakan Adwan mengatakan putranya baru tinggal enam bulan di Selandia Baru dan bekerja di peternakan sapi perah di Ashburton.

Kakak Darwish bernama Zuhari, telah tinggal di Selandia Baru sejak 2007 dan meyakinkan adiknya agar tinggal di Selandia Baru karena negara ini adalah tempat yang aman untuk membina keluarga.

Darwish dikenal sebagai orang yang jujur dan peduli dan jarang salat di Masjid Al Noor karena sering berpergian.

Istrinya Rana dan anak-anak mereka, berusia dua, enam dan delapan tahun, telah mengajukan permohonan visa untuk bermigrasi ke Selandia Baru. Kini mereka tidak tahu apakah mereka ingin pindah lagi dari Selandia Baru, setelah Darwish menjadi salah satu dari korban penembakan di Christchurch, bersama 49 korban meninggal lainnya.

Berita terkait

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

5 jam lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

3 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

12 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

20 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

24 hari lalu

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

24 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

35 hari lalu

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

37 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

40 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

42 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya