3 Kepala Negara Didesak Massa untuk Mundur

Sabtu, 23 Maret 2019 17:31 WIB

Ribuan pendukung oposisi turun ke jalan saat melakukan aksi protes menuntut Presiden Venezuela Nicolas Maduro mundur di Caracas, Venezuela, 2 Februari 2019. Aksi protes tersebut dilakukan saat pertemuan ke-20 Revolusi Bolivaria di Caracas. REUTERS/Adriana Loureiro

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Aljazair sudah sebulan melakukan aksi turun ke jalan untuk menuntut agar Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika, melepaskan jabatan sebagai kepala negara. Aksi jalan pada Jumat, 22 Maret 2019 waktu setempat, diikuti oleh ratusan ribu orang.

Presiden Bouteflika digoyang dari jabatannya setelah mengutarakan keinginannya untuk kembali maju dalam pemilu, padahal dia sudah empat periode menjabat sebagai posisi orang nomor satu di Aljazair. Bouteflika lama tak muncul ke publik karena terserang stroke. Dalam kepemimpinan, dia diduga 'mengatasi' siapa pun yang dianggapnya sebagai ancaman.

Selain Bouteflika, tiga kepala negara ini juga sedang dalam tekanan untuk meletakkan jabatan.

1. Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Pada akhir Februari lalu, Amerika Serikat telah mengirim pasukan khusus ke Puerto Rico dan Kolombia sebagai persiapan untuk menginvasi Venezuela dan menjatuhkan Presiden Maduro.

Venezuela terperosok dalam krisis ekonomi yang semakin memburuk. Negara itu menghadapi hiperinflasi hingga membuat nilai mata uang bolivar tak ada harganya. Hiperinflasi telah mendesak masyarakat Venezuela membeli barang-barang kebutuhan pokok dengan setumpuk uang.

Advertising
Advertising

Baca: Ratusan Ribu Orang Menuntut Presiden Aljazair Mundur

Ribuan pendukung oposisi turun ke jalan saat melakukan aksi protes menuntut Presiden Venezuela Nicolas Maduro mundur di Plaza Bolivar di Lima, Peru February 2, 2019. REUTERS/Guadalupe Pardo

Baca: Meski Mundur, Nazarbayev Tetap Dominasi Politik Kazakhstan

2. Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha
Ratusan warga ibu kota Bangkok, Thailand, berunjuk rasa pada awal Mei 2018, mengultimatum pemerintah Thailand untuk segera menggelar pemilu. Thailand saat ini dipimpin oleh pemerintahan militer atau junta.

Aksi jalan ini sebagai bentuk tekanan kepada Perdana Menteri Prayuth, yang merupakan bekas jenderal yang melakukan kudeta terhadap pemerintahan mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Para pengunjuk rasa siap melakukan aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Perdana Menteri Prayuth telah berulang kali menunda pelaksanaan pemilu dengan berbagai alasan. Pemilu Thailand akhirnya dipastikan akan dilakukan pada 24 Maret 2019.

3. Presiden Suriah Bashar al-Assad
Perang sipil Suriah yang meletup pada 2011 dipicu gelombang unjuk rasa menuntut Presiden Suriah Bashar al-Assad agar melepaskan jabatan. Hingga Maret 2019, Assad bergeming dari tuntutan itu.

Desakan agar Assad mundur bersamaan dengan gelombang arab spring atau penggulingan sejumlah pemimpin negara-negara Arab yang sudah berkuasa puluhan tahun. Dua pemimpin yang didongkel dalam arab spring diantaranya Presiden Irak Saddam Hussein dan Pemimpin Libya Muammar Gaddafi.

Berita terkait

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

7 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

1 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

2 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

3 hari lalu

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

3 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

3 hari lalu

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil, Pengrajin Pigura Panen Pesanan

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil, Pengrajin Pigura Panen Pesanan

Pengrajin pigura bergambar Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mulai marak usai penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya