Amerika Serikat Tarik Sejumlah Sanksi ke Korea Utara
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 23 Maret 2019 10:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan penarikan sejumlah sanksi yang dijatuhkan Kementerian Keuangan Amerika Serikat kepada Korea Utara.
"Diumumkan hari ini bahwa Kementerian Keuangan Amerika Serikat akan menerapkan sanksi tambahan dalam skala besar kepada Korea Utara yang sudah dijatuhi sanksi dan saya hari ini pula telah memerintahkan penarikan seluruh sanksi-sanksi tambahan tersebut," kata Trump lewat Twitter.
Dikutip dari Reuters, Sabtu, 23 Maret 2019, belum jelas sanksi seperti apa yang dimaksudkan Trump. Sebab pada Jumat lalu, tidak ada sanksi baru yang dijatuhkan ke Korea Utara, namun pada Kamis, 21 Maret 2019 Amerika Serikat memasukkan dalam daftar hitam dua perusahaan pengiriman asal Cina yang diduga telah membantu Korea Utara menghindari sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepadanya.
Korea Utara dikenai sanksi karena menjalankan program senjata nuklir.
Baca: Korea Utara Kembali Uji Coba Senjata Baru
Baca: Trump: Korea Utara Bakal Punya Masa Depan Ekonomi Jika ...
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan Trump memang tidak menspesifikasi sanksi yang di maksudnya. Namun hal ini memberikan sinyalemen kalau Trump menyukai Pemimpin Korea Kim Jong Un dan dia merasa sanksi-sanksi tambahan ini tidak mendesak.
Penjatuhan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan jasa pengiriman Cina oleh Kementerian Keuangan Cina ini merupakan yang pertama sejak Washington dan Pyongyang gagal mencapai kata sepakat dalam pertemuan kedua mereka di Vietnam. Beberapa jam setelah pengumuman sanksi ini, Korea Utara pada Jumat, 22 Maret 2019, menarik kantor penghubung untuk Korea Selatan, dimana hal ini disebut Seoul sebagai kemunduran besar.
Pyongyang mengatakan pihaknya menghentikan pendirian kantor penghubung di Kaesong pada September 2019. Kaesong adalah kota yang terletak di wilayah perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan. Pemimpin di kedua negara membuat pertemuan bersejarah pada awal tahun lalu, diantaranya untuk mendirikan kantor penghubung di Kaesong.