Deplu AS Rilis Laporan Soroti HAM Hingga Kebebasan Pers Indonesia

Kamis, 14 Maret 2019 19:45 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (kanan) menerima Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dalam kunjungan kehormatan di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad, 5 Agustus 2018. Kunjungan Mike Pompeo ke Indonesia di antaranya untuk membahas kemitraan strategis Indonesia-Amerika. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merilis laporan negara-negara dunia terkait demokrasi, HAM dan hak buruh, termasuk kebebasan pers di Indonesia.

Laporan Deplu AS dirilis di bawah Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Buruh, U.S. Departemen of State, www.state.gov, yang diunduh pada 14 Maret 2019.

Secara umum laporan ini dibagi menjadi 6 seksi, yang kemudian dipersempit melingkupi masalah hak asasi manusia termasuk laporan pembunuhan yang sewenang-wenang oleh aparat pemerintah, kebebasan berekspresi, penyensoran. Laporan juga menyoroti pencemaran nama baik, korupsi, kekerasan terhadap LGBTI, hingga hak perempuan dan buruh.

Baca: Indeks Persepsi Korupsi: Cina Merosot, Indonesia Naik Peringkat

Ketika pemerintah mengambil langkah-langkah untuk menyelidiki dan menuntut beberapa pejabat yang melakukan pelanggaran HAM, impunitas atas pelanggaran HAM serius tetap menjadi perhatian.

Advertising
Advertising

Menurut laporan Deplu AS, dalam kasus-kasus tertentu, pengadilan menjatuhkan hukuman yang berbeda dan lebih berat terhadap warga sipil daripada pejabat pemerintah yang dinyatakan bersalah atas kejahatan yang sama.

Laporan menyebut bagaimana kekerasaan terhadap atau oleh aparat terutama di provinsi Papua dan Papua Barat, dengan bentrokan yang melibatkan polisi, militer, dan anggota masyarakat.

Kurangnya investigasi transparan terus menghambat akuntabilitas dalam sejumlah kasus di masa lalu yang melibatkan pasukan keamanan. Aktivis HAM Papua terus mengadvokasi penyelesaian tiga kasus besar yang melibatkan pelanggaran berat hak asasi manusia seperti kasus Wasior (2001), kasus Wamena (2003), dan kasus Paniai (2014).

Gedung Departemen Luar Negeri AS di Washington, 26 Januari 2017. [REUTERS / Joshua Roberts]

Dalam hal kebebasan pers, meski dijamin undang-undang, pemerintah terkadang menggunakan peraturan regional dan nasional untuk membatasi media.

Beberapa wartawan asing dilaporkan menerima izin untuk melakukan perjalanan ke provinsi Papua dan Papua Barat, sementara yang lain melaporkan keterlambatan atau penolakan birokrasi, seolah-olah karena alasan keamanan. Pada bulan Februari pihak berwenang mengusir seorang jurnalis Australia dari Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, setelah jurnalis itu mengunggah sebuah tulisan kritis ke media sosial dari foto mie instan dan biskuit manis yang dilaporkan dipasok oleh pemerintah sebagai tanggapan terhadap krisis kekurangan gizi anak.

Advokat untuk kebebasan pers menuduh bahwa kelompok antar-pemerintah, termasuk TNI dan dinas intelijen, terus mengawasi permintaan wartawan asing untuk mengunjungi wilayah tersebut.

Baca: 6 Negara ini Dapat Nilai Sempurna untuk Hak Perempuan, Indonesia?

Aliansi Jurnalis Independen melaporkan 34 kasus kekerasan yang ditujukan kepada jurnalis dan kantor media antara Januari dan April.

Aktivis hak asasi manusia melaporkan bahwa portal berita Suara Papua, yang diblokir oleh pemerintah pada 2016 karena "konten negatif," terus diblokir sementara tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dari otoritas Indonesia, sesuai dengan pedoman kebebasan pers.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

22 menit lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

7 jam lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

7 jam lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

1 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

1 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

2 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya