Bayi Shamima Begum Meninggal, Inggris Dikecam

Minggu, 10 Maret 2019 10:30 WIB

Shamima Begum, warga negara Inggris yang ingin pulang ke negaranya setelah menjadi istri militan ISIS. Sumber: news.sky.com

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Inggris untuk mencabut status kewarganegaraan Shamima Begum dikecam, khususnya setelah dia kehilangan bayinya untuk ketiga kalinya.

Begum adalah warga negara Inggris keturunan Bangladesh yang kabur dari tempat tinggalnya di London ke Suriah pada usia 15 tahun. Di Suriah, dia menikah dengan warga negara Belanda yang menjadi militan ISIS. Bayi Begum yang berusia tiga pekan pada Jumat, 8 Maret 2019 meninggal akibat infeksi paru-paru.

Dikutip dari reuters.com, Minggu, 10 Maret 2019, partai oposisi di Inggris mengatakan meninggalkan seorang bayi tak berdosa di kamp pengungsian dimana angka kematian bayi sangat tinggi adalah sebuah tindakan tercela. Diane Abbott, anggota parlemen Inggris dari Partai Konservatif juga ikut bersuara. Partai Konservatif adalah partai berkuasa di Inggris.

"Kematian tragis pada bayi Shamima Begum yang bernama Jarrah, adalah sebuah noda pada hati nurani pemerintah. Kementerian Dalam Negeri Inggris telah gagal dalam menangani kasus ini dan dia punya banyak pertanyaan untuk dijawab," kata Abbott.

Baca: Bayi Shamima Begum Istri Militan ISIS Meninggal

Advertising
Advertising

Begum ditemukan di sebuah kamp pengungsian di Suriah pada Februari 2019 lalu saat dia sedang mengandung 9 bulan. Kasus Begum menjadi perdebatan di Inggris dan wilayah lain di Eropa karena dia ingin pulang ke Inggris bersama bayinya. Dua bayi Begum sebelumnya meninggal di pengungsian.

Baca: Hamil 9 Bulan, Remaja ISIS Ingin Pulang ke Inggris

Perdebatan yang muncul apakah bayi dari seorang remaja yang bergabung dengan ISIS harus ditinggalkan di zona perang. Secara luas, kasus ini memperlihatkan kesulitan yang dihadapi pemerintah ketika mempertimbangkan konsekuensi etika, hukum dan keamanan jika mantan militan dan keluarganya kembali ke negaranya.

Namun Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid memutuskan mencabut kewarganegaraan Begum. Dia meyakinkan keputusan ini diambil berdasarkan prioritas keamanan dan keselamatan masyarakat Inggris secara keseluruhan dan orang-orang yang tinggal di Inggris.

Hasil jajak pendapat memperlihatkan keputusan Javid itu didukung oleh mayoritas masyarakat Inggris. Namun partai-partai oposisi Inggris, sejumlah pengacara HAM dan beberapa anggota parlemen Inggris mementang keputusan ini yang menilai Inggris mengesampingkan masalah ini.

Phillip Lee, mantan hakim dan anggota Partai Konservatif Inggris mengatakan sangat resah dengan keputusan Menteri Javid. Menurutnya Begum telah menjelaskan dengan gamblang betapa mengerikannya situasi di kamp penampungan. Begum bagian dari masyarakat Inggris dan dia memiliki bayi sehingga Inggris memiliki sebuah tanggung jawab moral pada Begum dan bayinya.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

7 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

17 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

21 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya