Viral, Siswa SMA dari Keluarga Miskin Belajar 17 Jam Setiap Hari

Jumat, 8 Maret 2019 20:00 WIB

Zhu Zheng, 17 tahun, belajar di stasiun kereta.[Thecover.cn/South China Morning Post]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang siswa SMA dari keluarga miskin di Cina viral karena menghabiskan hampir 17 jam selama liburan musim dingin.

Zhu Zheng yang duduk dibangku kelas dua dari SMA 11 Wuhan, menghabiskan hampir 17 jam untuk belajar setiap harinya selama liburan musim dingin.

Zhu telah menjadi juara pertama dalam kompetisi matematika tingkat nasional pada September 2018. Kemudian pada akhir tahun kemarin dua gurunya mengutusnya untuk mengikuti kamp pelatihan Matematika intensif di Universitas Tsinghua, Beijing.

Baca: Siswa di Cina Gunakan Robot untuk Kerjakan PR

Salah satu gurunya mengatakan Zhu adalah satu-satunya siswa di kamp yang mengenakan seragam SMA. Menurut Zhu hal itu dilakukan karena tahun lalu dia sudah berjanji kepada orang tuanya untuk tidak membeli seragam baru selama 12 bulan, untuk menghemat uang keluarga.

Advertising
Advertising

Sekembalinya ke kelas tahun ini, guru pembimbingnya, Tang Yanping, sangat kagum dengan jadwal liburan Zhu yang padat dan penuh tugas belajar. Melihat hal tersebut gurunya mengunggah di WeChat dengan komentar "sebagian kerja keras, sebagian bakat," dilansir dari koran Hubei Yangtze Daily.

Di bagian atas dari jadwalnya, Zhu menulis "Hidup tidak memiliki liburan musim dingin atau musim panas. Bukan karena kesuksesan datang terlambat tetapi Anda tidak cukup tangguh pada diri sendiri," dikutip dari South China Morning Post, 6 Maret 2019.

Zhu Zheng.[Thecover.cn/South China Morning Post]

Selama liburan, Zhu mulai belajar dari pukul 6.40 pagi dan selesai pukul 11.50 malam waktu setempat. Terlepas dari istirahat makan dan tidur siang setengah jam, dia menghabiskan waktunya menghadiri ekstrakurikuler kelas Matematika dan memperbaiki mata pelajaran yang lainnya.

Di luar jadwal belajarnya, Zhu juga menulis kata-kata untuk memotivasi dirinya, seperti disiplin diri peningkatan diri, mempelajari catatan jangan menyalin catatan, dan tidak pernah menyentuh ponsel.

Baca: 20 Tahun Menyimpan Dendam, Murid Pukul Guru

Gurunya, Tang, mengatakan orang tua Zhu adalah pekerja migran miskin dari Xianning, kota dekat Wuhan. Dia menjalani kehidupan sehari-hari dengan sangat hemat, hanya dengan semangkuk bubur dan roti kukus untuk sarapan dan makan siang dan menghabiskan biaya tidak lebih dari 4 yuan atau sekitar Rp 8.500.

Karena sulitnya masuk universitas, maka Zhu tidak menyia-nyiakan waktu liburannya untuk bermain, dan kesempatan ini diupayakan untuk memperbaiki keadaan keluarganya.

Itulah sebabnya, siswa SMA ini membuat jadwal belajar yang ketat selama liburan musim dingin dan memutuskan untuk tidak bersantai, tetapi berusaha keras untuk lebih meningkatkan nilai akademis-nya agar masuk universitas terbaik di Cina.

MUHAMMAD HALWI | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

23 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

10 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

19 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

23 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

23 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya