Trump Pernah Mengaku Sakit Tumit Hindari Wamil Perang Vietnam

Kamis, 28 Februari 2019 11:00 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjabat tangan Presiden Vietnam Nguyen Phu Trong di Istana Kepresidenan di Hanoi, Vietnam, 17 Februari 2019. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pengacara pribadi Donald Trump mengatakan Trump mengaku sakit untuk menunda wajib militer selama Perang Vietnam.

Hal ini diungkapkan Michael Cohen selama kesaksian di depan Kongres pada Rabu, 27 Februari.

"Anda pikir saya bodoh? Saya tidak akan ke Vietnam," kata Cohen meniru kata-kata Trump, seperti dikutip dari Channel News Asia, 28 Februari 2019.

Donald Trump, yang berada di Hanoi untuk bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menerima penangguhan medis dari wamil dalam Perang Vietnam pada tahun 1968 karena taji tumit.

Baca: Bekas Pengacara Trump Divonis 3 Tahun Penjara

Advertising
Advertising

Tapi Trump memberi tahu mantan pengacaranya dan tangan kanan selama lebih dari sepuluh tahun bahwa dia mengarang soal taji tumit untuk menghindari wajib militer.

"Trump menugasi saya untuk menangani pers negatif seputar penangguhan medisnya dari daftar wamil Vietnam," kata Cohen.

"Trump mengklaim itu karena taji tulang tumit, tetapi ketika saya meminta catatan medis, dia tidak memberi saya apa-apa dan mengatakan tidak ada operasi...Dia mengatakan kepada saya untuk tidak menjawab pertanyaan spesifik oleh wartawan tetapi hanya menawarkan fakta bahwa dia menerima penangguhan medis," tambah Cohen.

Michael Cohen, mantan pengacara pribadi Presiden AS Donald Trump, keluar dari gedung pengadilan Amerika Serikat setelah vonis di distrik Manhattan New York City, New York, AS, 12 Desember 2018. [REUTERS / Brendan McDermid]

Penangguhan tersebut adalah satu dari lima alasan Trump agar tidak ditugaskan ke Vietnam. Satu dari beberapa alasan lain dalah untuk pendidikan.

"Kamu pikir aku bodoh? Aku tidak akan ke Vietnam," kata Cohen menirukan Trump.

The New York Times melaporkan pada bulan Desember 2018, bahwa keluarga ahli penyakit kaki yang menulis surat yang membuktikan kondisi medis Trump sengaja membela Trump, karena Trump adalah pemilik pengembang real estat New York di mana dokter itu berpraktik.

Baca: Terisak Saat Sidang Vonis, Michael Cohen Menyesal Bela Trump

Cohen, 52 tahun, bekerja dengan Trump selama lebih dari 12 tahun, kemudian diangkat menjadi wakil presiden Trump Organization, di mana ia menjadi pengurus masalah Trump.

Michael Cohen telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena terlibat skandal Trump. Cohen bersaksi tentang Donald Trump kepada Senat dalam sesi tertutup pada hari Selasa dan pada Rabu di sesi terbuka di depan Komite Pengawas Dewan Perwakilan Rakyat.

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

4 hari lalu

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

13 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

17 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

29 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya