Dewan Keamanan PBB Izinkan Kim Jong Un dan Delegasinya ke Vietnam

Senin, 25 Februari 2019 08:57 WIB

Kereta yang diyakini membawa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un digambarkan di kota perbatasan Cina, Dandong, Cina, Sabtu, 23 Februari 2019. Pemerintah Cina enggan menanggapi pertanyaan apakah itu kereta api Kim yang melintasi Cina menuju Vietnam. Jika melewati jalur ini, Kim diperkirakan baru akan tiba di Hanoi dalam dua setengah hari. Kyodo/REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan PBB untuk kedua kali melunakkan sanksinya terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan mengizinkannya ke Vietnam untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump.

Seperti dilaporkan Vietnam News, 21 Februari 2019, Komisi sanksi PBB telah memberikan pengecualian kepada Kim Jong Un dan sejumlah pejabat tinggi Korea Utara yang masuk dalam daftar sanksi dilarang bepergian keluar negeri untuk mengikuti pertemuan puncak dengan presiden Trump di Hanoi, Vietnam pada 27-28 Februari 2019.

Kim Jong Un meninggalkan Pyongyang menuju Hanoi, Vietnam dengan mengenderai kereta antipeluru. [RODONG SINMUN/YONHAP]

Baca: Kim Jong Un Tempuh 4.500 Km untuk Bertemu Trump di Vietnam

Advertising
Advertising

Beberapa diplomat mengungkapkan, Vietnam telah mengajukan pemberian kekecualian tersebut untuk sejumlah pejabat tinggi Korea Utara. Dan seluruh anggota Dewan Keamanan yang terdiri dari 15 negara setuju atas permintaan Vietnam.

PBB menjatuhkan sanksi kepada Kim Jong Un dan sejumlah pejabat tinggi Korea Utara untuk melakukan perjalanan ke berbagai negara dan melarang negara-negara yang akan dikunjungi untuk memberikan visa kepada mereka.


Baca: Kim Jong Un Ikuti Jejak Ayah Naik Kereta Api ke Luar Negeri

Dalam pertemuan perdana Kim Jong Un dan presiden Trump di Singapura pada Juni lalu, Komisi Sanksi PBB juga mengizinkan para pejabat tinggi PBB terbang ke Singapura.

"Sanksi masih utuh. Saya belum mencabutnya," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Pertemuan kedua Kim Jong Un dan presiden Trump akan melanjutkan hasil pertemuan keduanya di Singapura mengenai denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

22 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

1 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

4 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

4 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

4 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya