Venezuela Kesulitan Cari Pembeli Minyak Akibat Sanksi AS

Sabtu, 23 Februari 2019 19:00 WIB

Gedung perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA di Caracas, Venezuela, 28 Januari 2019. [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Venezuela dilaporkan kesulitan menjual minyaknya karena sanksi AS terhadap perusahaan minyak negara, yang dipicu krisis politik melanda negara Amerika Latin tersebut.

Persediaan minyak Venezuela membengkak ke level tertinggi selama lima tahun terakhir, sembari berjuang untuk menemukan pembeli minyaknya, menurut laporan Wall Street Journal, yang dikutip dari Russia Today, 23 Februari 2019.

Baca: AS Sanksi Minyak Venezuela, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Pada akhir Januari, AS memberlakukan sanksi pada PDVSA, perusahaan minyak negara Venezuela, untuk membantu mencegah pengalihan lebih lanjut aset Venezuela oleh Maduro dan menjaga aset ini untuk rakyat Venezuela.

"Jalan menuju bantuan sanksi untuk PdVSA adalah melalui transfer kontrol yang cepat kepada Presiden Sementara (Juan Guaido) atau pemerintah terpilih berikutnya yang demokratis," kata Menteri Keuangan AS, Steven T. Mnuchin.

Advertising
Advertising

Baca: Cina Jajaki Hubungan dengan oposisi Venezuela secara Informal

Sanksi AS memblokir semua pembayaran ke akun PDVSA, dan pembeli minyak mentah Venezuela diarahkan untuk menyetor pembayaran dalam akun terpisah, yang tidak dapat diakses oleh PDVSA.

Seorang lelaki berdiri dekat dengan kilang Cardon, milik perusahaan minyak negara Venezuela PDVSA di Punto Fijo, Venezuela 22 Juli 2016. [REUTERS]

Seminggu setelah sanksi AS diumumkan, orang-orang yang akrab dengan masalah ini mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa ekspor minyak Venezuela turun tajam sementara tangki penyimpanan minyak di negara itu semakin bertambah, karena rezim Nicolas Maduro sedang berjuang untuk menemukan pembeli baru untuk minyak Venezuela.

Sanksi AS tidak hanya memotong ekspor Venezuela ke Amerika Serikat, yang menjadi pasar utamanya sampai beberapa minggu yang lalu sebelum sanksi, tetapi juga melarang ekspor naphtha atau nafta (zat cair hidrokarbon) AS ke Venezuela, yang digunakan negara itu untuk mencairkan minyak beratnya yang tebal untuk membuatnya mengalir.

Baca: 3 Kondisi Memprihatinkan di Venezuela

Para analis memperkirakan bahwa kekurangan zat pengencer dapat mempercepat peningkatan dari bulan ini pada produksi, sementara ekspor minyak Venezuela yang terus menurun.

Pekan lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton memperingatkan negara-negara dan perusahaan-perusahaan agar tidak membeli minyak mentah dari Venezuela, setelah Menteri Perminyakan negara Amerika Latin Manuel Quevedo mengatakan dalam kunjungan mendadak ke India bahwa Venezuela ingin menjual lebih banyak minyak ke pasar India yang tumbuh cepat.

Menurut perusahaan riset dan konsultan energi Rystad Energy, dalam skenario terburuk, di mana status-quo terus berlanjut dan Venezuela tidak mampu mengimbangi dampak sanksi AS dan mengamankan pembiayaan baru, Venezuela akan mengalami penurunan produksi minyak mentah dengan tambahan 20 persen pada 2019, turun menjadi sekitar 800.000 barel per hari, sebelum turun menjadi 680.000 barel per hari pada tahun 2020.

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

21 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

2 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

4 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

5 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

5 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

5 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

8 hari lalu

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

9 hari lalu

Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

10 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya