Pengusaha Inggris Siapkan Tunai dan Staf Hadapi Brexit

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 18 Februari 2019 08:55 WIB

Perdana Menteri Inggris Theresa May berbicara selama debat tentang Brexit-nya.

TEMPO.CO, London – Para pengusaha di Inggris menjajal persiapan menghadapi darurat Brexit menjelang 40 hari negara itu keluar secara resmi dari Uni Eropa.

Baca:

Lembaga keuangan global KPMG mengatakan uji coba persiapan ini dibutuhkan agar para pengusaha mengetahui kesiapan uang tunai dan staf jika terjadi proses keluar dari Uni Eropa yang bermasalah.

“Bisnis sekarang sedang mencoba kantong udara untuk persiapan Brexit,” kata James Stewart, kepala Brexit di KPMG di Inggris seperti dilansir Reuters pada Ahad, 17 Februari 2019 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Stewart melanjutkan,”Waktu menjadi barang berharga yang kami tidak lagi punya. Jadi orang – orang bersiap menghadapi potensi dampak yang segera terjadi.”

Baca:

Perdana Menteri Inggris, Theresa May, sedang mengupayakan persetujuan kesepakatan Brexit di parlemen Inggris. Kesepakatan ini dibuat oleh pemerintah Inggris dan Uni Eropa mengenai ketentuan kerja sama kedua pihak pasca Brexit pada 29 Maret 2019.

May memiliki dua opsi menunda pelaksanaan Brexit atau meninggalkan Brexit tanpa ada kesepakatan yang disetujui parlemen sehingga bisa menimbulkan kekacauan.

“Setelah data ekonomi menunjukkan kinerja yang buruk, dan ketidak-pastian Brexit berlangsung berkepanjangan melebihi antisipasi publik, semangat bisnis menjadi gelap saat ini,” kata Stewart.

Baca:

KPMG mengatakan ada kemungkinan Inggris meninggalkan Brexit dengan kesepakatan yaitu sebesar 55 persen. Ada kemungkinan terjadinya Brexit tanpa kesepakatan yaitu sekitar 30 persen . Juga ada kemungkinan Brexit terjadi tanpa ada kesepakatan yaitu 15 persen.

Manajemen bank sentral Bank of England mengatakan tekanan ke ekonomi akibat Brexit yang bermasalah bisa lebih besar dari pada dampak krisis keuangan global sepuluh tahun lalu.

Para pendukung Brexit mengatakan ada kemungkinan terjadinya gangguan jangka pendek. Namun, Inggris bakal jaya dalam jangka panjang di luar sistem yang didominasi Jerman, yang terlihat tertinggal di belakang AS dan Cina.

Baca:

Pemerintah Inggris, seperti dilansir Aljazeera, masih harus meneken perjanjian forman dengan Uni Eropa mengenai kesepakatan kerja sama pasca Brexit. PM May juga masih harus menegosiasikan poin tertentu di dalam rancangan perjanjian Brexit, yang ditolak oleh partai konservatif di Inggris, yang merupakan partai pendukungnya.

Pada pekan lalu, May mengalami kekalahan di parlemen soal persetujuan kesepakatan Brexit ini. Beberapa pejabat Uni Eropa menolak untuk renegoisasi kesepakatan, yang membuat situasi menjadi semakin tak menentu. Poin itu mengenai ketentuan ‘backstop’ yaitu menciptakan sistem bea cukai yang kuat di perbatasan Irlandia Utara.

Berita terkait

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

8 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

2 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya