Tanggapi Rumor Kematian, Cina Rilis Video Seniman Ternama Uighur

Kamis, 14 Februari 2019 13:30 WIB

Abdurehim Heyit.[uyghurvictims.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Media pemerintah Cina merilis sebuah video untuk membantah klaim bahwa seorang penyair dan musisi Uighur yang terkenal disiksa dan meninggal.

Video dirilis beberapa jam setelah rumor kematiannya yang dilaporkan mendorong Turki untuk mengutuk tindakan keras Beijing terhadap kelompok etnis minoritas Muslim sebagai tindakan "sangat memalukan bagi kemanusiaan".

Baca: Musisi Uighur Ternama Diduga Disiksa Sampai Mati Selama Penahanan

Dikutip dari Southi China Morning Post, 14 Februari 2019, video 25 detik, yang diterbitkan pada Minggu malam, menampilkan seorang pria yang mengklaim sebagai Abdurehim Heyit yang mengaku sedang dalam proses penyelidikan dan dalam kondisi sehat.

Video itu dirilis setelah pernyataan keras dari kementerian luar negeri Turki yang mengecam kamp konsentrasi di Cina pada abad ke-21 dan kebijakan asimilasi sistematis di wilayah barat Xinjiang.

Advertising
Advertising

Abdurehim Heyit.[Yeni Safak]

Juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying pada hari Senin menyebut tudingan Turki merupakan pernyataan "keji".

Juru bicara kementerian luar negeri Turki Hami Aksoy mengatakan negaranya telah menyayangkan kematian tragis Heyit.

Baca: Turki Minta Cina Tutup Kamp Konsentrasi Uighur

Untuk menyangkal laporan kematian Heyit, media bahasa Turki China Radio International mengunggah video pada hari Minggu dengan terjemahan bahasa Turki dan Inggris di situs web dan Twitternya, yang konon menunjukkan penyair itu hidup dan sehat.

"Namaku Abdurehim Heyit. Hari ini 10 Februari 2019," kata lelaki berjubah hitam putih di depan dinding abu-abu.

"Saya sedang dalam proses penyelidikan karena diduga melanggar hukum nasional. Saya sekarang dalam keadaan sehat," katanya, dan mengambil jeda sejenak untuk mengerutkan bibirnya sebelum menambahkan:, "saya tidak pernah diperlakukan buruk."

Pada konferensi pers kementerian luar negeri Cina, juru bicara Hua mengatakan dia juga telah menonton klip video hari Minggu.

"Ini membuktikan bahwa dia tidak hanya hidup tetapi juga dalam kesehatan yang sangat baik. Tuduhan pemerintah Turki yang tidak berdasar terhadap Cina, berdasarkan kebohongan tentang kematian palsu, adalah sangat salah dan tidak bertanggung jawab," kata Hua.

Namun alih-alih memadamkan kritik, video hari Minggu itu mendapat kecaman dari para aktivis dan analis.

"Dia tampak tertekan dalam video itu seolah-olah dia kesulitan menemukan kata-kata selanjutnya untuk diucapkan dengan bibir gemetar. Itu bukan Abdurehim Heyit yang kita kenal," kata Alip Erkin, seorang aktivis Uighur yang berbasis di Australia.

Baca: 12 Warga Australia Dijebloskan ke Kamp Reedukasi Uighur di Cina

Heyit dikenal luas karena penampilannya memainkan dutar, sejenis kecapi tradisional bergagang panjang dengan dua dawai.

Patrick Poon, peneliti Cina dari Amnesty International, juga skeptis tentang video tersebut.

"Tidak jelas kapan dan di mana Abdurehim Heyit mengambil video," kata Poon."Jika pemerintah Cina tulus dalam membuktikan bahwa dia masih hidup, cara termudah dan paling langsung untuk melakukannya adalah dengan mengizinkannya berbicara dengan keluarga, teman, dan jurnalis secara langsung, tanpa gangguan apa pun."

Sebelum video seniman Uighur itu dirilis, kedutaan besar Cina di Ankara membela kebijakannya di Xinjiang dan menyebut pernyataan kementerian luar negeri Turki sebagai "pelanggaran serius terhadap fakta" dan "sama sekali tidak dapat diterima".

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

11 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

18 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya