Musisi Uighur Ternama Diduga Disiksa Sampai Mati Selama Penahanan

Kamis, 14 Februari 2019 12:15 WIB

Abdurehim Heyit.[Yeni Safak]

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dan musisi ternama Uighur yang ditahan dan diduga disiksa selama penahanan, meninggal pada hari Sabtu dalam tahanan pada usia 55 tahun.

Abdurehim Heyit diduga telah mengalami dua tahun penyiksaan brutal di wilayah Otonomi Uighur Xinjiang China bagian barat laut, seperti dikutip dari media Turki, Yeni Safak, pada 14 Februari 2019.

Baca: Cina Diam-diam Pindahkan Tahanan Uighur dari Xinjiang, Kenapa?

Heyit, dilaporkan telah ditangkap karena salah satu lagunya yang berjudul "Atilar" dalam bahasa Uighur, atau "Forefathers" yang bermakna leluhur atau nenek moyang.

Dia ditahan tanpa dakwaan apa pun di "kamp pendidikan ulang" di Urumqi sejak 2017.

Advertising
Advertising

Uighur, kelompok etnis Turki yang membentuk 45 persen dari populasi Xinjiang, menuduh Cina melakukan kebijakan represif yang menghambat kegiatan keagamaan, komersial, dan budaya mereka.

Baca: Kisah Aktivis Uighur 13 Tahun Tak Pulang ke Cina

Didirikan dengan dalih pendidikan ulang politik untuk populasi Muslim Cina, Beijing telah meningkatkan pembangunan kamp-kamp tahanan dalam tiga bulan terakhir, memperluas mereka dengan tambahan 700.000 meter persegi, menurut tangkapan citra satelit.

Bangunan pusat pendidikan keterampilan kejuruan untuk Muslim Uighur di Dabancheng, Xinjiang, Cina, 4 September 2018. Para aktivis HAM menilai tempat tersebut lebih mirip kamp konsentrasi zaman perang. REUTERS

Kamp penahanan Muslim Cina telah menarik kritikan dari komunitas internasional karena Beijing terus-menerus menyangkal keberadaan mereka dan berulang kali menolak tuduhan persekusi terhadap minoritas Uighur selama bertahun-tahun. Namun pemerintah Cina menyebut kamp itu sebagai kamp vokasi atau pelatihan kerja.

Baca: PBB Didesak Investigasi Penahanan Massal Muslim Uighur di Cina

Wilayah Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 10 juta orang Uighur. Kelompok Muslim Turki yang berjumlah sekitar 45 persen dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh pemerintah Cina melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi masyarakat Uighur.

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

12 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

4 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya