Perusahaan Minyak Maduro Coba Mengakali Sanksi Amerika

Senin, 11 Februari 2019 08:45 WIB

Presiden AS, Donald Trump (kiri) dan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Access24

TEMPO.CO, Caracas – Manajemen perusahaan minyak pelat merah Venezuela, PDVSA, yang dikontrol pemerintahan pimpinan Presiden Nicolas Maduro, memberitahu pelanggan agar mendepositokan hasil penjualan minyak ke dalam rekening yang bank milik Rusia yaitu Gazprombank AO.

Baca:

Langkah PDVSA ini dilakukan setelah pemerintah Amerika Serikat menerapkan sanksi keras finansial kepada Venezuela untuk memblokir akses Presiden Nicolas Maduro ke pendapatan hasil penjualan minyak negara itu.

Sebaliknya pendukung pemimpin oposisi Venezuela yaitu Juan Guaido mengatakan akan membuka rekening untuk menampung dana hasil penjualan minyak Venezuela.

Advertising
Advertising

Baca:

“Kami ingin memberi tahukan secara formal terkait instruksi perbankan agar membuat pembayara dalam dolar AS atau Euro,” begitu tertulis dalam surat yang ditandatangani Wakil Presiden Keuangan PDVSA, Fernando De Quintal, tertanggal 8 Februari 2019 seperti dilansir Reuters pada Ahad, 10 Februari 2019 waktu setempat.

Surat itu ditujukan kepada manajemen di salah satu unit di PDVSA yang mengawasi kegiatan joint venture atau perusahaan patungan yang dibuat induk perusahaan.

Manajemen PDVSA juga mulai menekan mitra asing yang memegang saham dalam usaha patungan di area pengeboran Orinoco Belt agar memutuskan secara formal apakah akan melanjutkan proyek yang sedang dikerjakan. Saat ini ada beberapa mitra asing seperti Equinor ASA dari Norwegia, Chevron Corp dari AS, dan Total SA dari Prancis.

Baca:

Manajemen PDVSA masih bisa mengoperasikan rekening bank di AS dan Eropa pasca pengenaan sanksi pertama AS terhadap Venezuela pada 2017. Rekening itu digunakan untuk menampung uang hasil penjualan minyak. Manajemen juga menggunakan bank koresponden di AS dan Eropa untuk memindahkan uang hasil penjualan minyak ke rekening PDVSA ke bank di Cina.

Ribuan pendukung oposisi turun ke jalan saat melakukan aksi protes menuntut Presiden Venezuela Nicolas Maduro mundur di Caracas, Venezuela, 2 Februari 2019. Aksi protes tersebut dilakukan saat pertemuan ke-20 Revolusi Bolivaria di Caracas. REUTERS/Adriana Loureiro

Saat ini, seperti dilansir CNN, pemerintah Cina, Rusia dam Turki masih mendukung pemerintahan pimpinan Presiden Nicolas Maduro. Dua negara Amerika Latin yang masih mendukung adalah Meksiko dan Kuba.

Baca:

Namun, mayoritas negara Amerika Latin seperti Argentina dan Brasil serta AS, Kanada dan Uni Eropa mendukung tokoh oposisi Juan Guaido, yang juga merupakan Presiden Majelis Nasional.

Sanksi AS terhadap Venezuela membuat sejumlah kapal tanker berisi minyak di lepas pantai negara itu tidak bisa beroperasi karena muncul masalah pembayaran. Kemacetan penjualan minyak ini menambah masalah bagi manajemen PDVSA. PDVSA juga membutuhkan komponen naphtha untuk campuran pengolahan minyak bumi jenis extra heavy.

Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 jam lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

8 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

9 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

1 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya