Amerika Serikat Dinilai Bahaya Keluar dari Pakta Senjata Nuklir

Sabtu, 2 Februari 2019 11:31 WIB

Mike Pompeo. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Amerika Serikat untuk menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh dengan cepat menuai keprihatinan. Lynn Rusten, mantan Direktur Pengendalian Senjata dan nonproliferation di Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat tak bisa menyembunyikan kegelisahannya atas keputusan Presiden Donald Trump ini.

"Kita ini sedang menuju sebuah jalan yang belum pernah terjadi dalam 40 tahun terakhir, yakni tidak ada batasan dalam persenjataan atau aturan yang diikuti oleh Amerika Serikat dan Rusia. Ini sangat bahaya," kata Rusten, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden Badan Ancaman Nuklir.

Dikutip dari edition.cnn.com, Sabtu, 2 Februari 2019, para pejabat negara dan anggota parlemen Amerika Serikat kompak mengungkapkan kekhawatiran mereka atas sikap Washington ini. Mereka yang resah, takut kondisi ini sama dengan memberikan kesempatan kepada Cina untuk mengembangkan kemampuan militernya. Sebab Beijing tidak terikat dalam Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh.

Baca: Amerika Serikat Ingin Tarik Diri dari Pakta Senjata Nuklir

Thediplomat menulis bahwa Rusia akan memiliki 108 rudal balistik RS-24 Yars, pada 2020. Ahli sistem rudal strategis Rusia dari Moscow Institute of Thermal Technologies, Yuri Solomonov pernah menyebutkan bahwa senjata nuklir Rusia telah melampaui AS dan di masa depan akan lebih kuat. baomoi.vn

Sebelumnya pada Jumat, 1 Februari 2019, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengumumkan pihaknya akan membubarkan Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh yang dibuat dengan Rusia pada 1987. Sikap ini diambil karena Rusia dituding telah melanggar aturan dalam pakta tersebut, yang diantaranya larangan kedua negara menempatkan rudal di wilayah Eropa.

Advertising
Advertising

"Selama bertahun-tahun Rusia telah menciderai Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh. Pelanggaran yang dilakukan Rusia telah menempatkan jutaan masyarakat di Eropa dan Amerika Serikat dalam posisi berisiko. Maka sudah menjadi tugas kami untuk merespon hal ini dengan sepatutnya," kata Pompeo.

Baca: Amerika Minta Inspeksi Rudal Jelajah, Rusia Bilang Ini

Penghentian pakta ini tanpa batas waktu yang jelas telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya sebuah perlombaan senjata antara Amerika Serikat dengan Moskow sehingga secara geografi menempatkan negara-negara Eropa dalam bahaya. Pompeo mengatakan keputusan penarikan diri ini akan tidak berlaku jika Rusia mau berkomitmen pada kesepakatan yang dibuat pada 1987 tersebut.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

20 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

21 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya