Mendagri Filipina Sebut Pembom Katedral Pasutri Indonesia

Jumat, 1 Februari 2019 20:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Filipina mengatakan pelaku dua pemboman katedral di Jolo adalah pasangan suami istri warga negara Indonesia, yang menewaskan 27 orang dan melukai 100 orang.

Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo Ano, mengatakan pasutri ini terkait dengan kelompok ISIS.

Baca: Dua Bom Meledak di Gereja di Filipina Selatan, 27 Orang Tewas

"Yang bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri adalah warga Indonesia. Tapi Abu Sayyaf yang membimbing mereka, mempelajari target, melakukan pengintaian, pengawasan, dan membawa pasangan itu ke gereja," kata Ano, dikutip dari Rappler, 1 Februari 2019. Namun Ano belum mengungkap identitas pelaku.

Ano mengatakan penyelidikan masih berlangsung namun menerangkan bahwa menurut sumber yang ia peroleh, Abu sayyaf dan pasutri Indonesia terkait dengan ISIS. Pernyataan Ano serupa dengan pernyataan Presiden Duterte yang menyebut pelaku adalah pasangan suami istri.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan dirinya menerima informasi pasutri adalah warga Yaman namun diperlukan tes DNA untuk mengkonfirmasi ini.

Baca: Pasca-Teror Katedral, Tentara Filipina Serbu Abu Sayyaf di Hutan

Ano mengatakan ia melihat tidak ada hubungan antara pemboman katedral Jolo dan pemboman masjid Kota Zamboanga.

Apa yang mungkin terkait, katanya, adalah ledakan Jolo dan pemboman mematikan di Kota Lamitan, Basilan pada 31 Juli 2018.

Baca: Militer Filipina Kejar Kelompok Abu Sayyaf ke Kota Patikul

Lorenzana mengatakan pada saat itu bahwa ledakan itu juga tampaknya merupakan serangan bunuh diri. Ano mengatakan apa yang menghubungkan kedua serangan itu adalah dugaan keterlibatan anggota ISIS asing dalam ledakan Basilan.

Ano, yang juga seorang mantan kepala intelijen militer Filipina menambahkan, ada bagian-bagian tubuh yang ditemukan di katedral yang tidak diklaim oleh penduduk Jolo membuat pihak berwenang percaya bahwa mereka milik para pembom, dan saat ini pemeriksaan forensik belum selesai.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

6 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

6 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

9 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

24 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya