Pertumbuhan Ekonomi Myanmar Melamban, Suu Kyi Bujuk Investor

Selasa, 29 Januari 2019 17:23 WIB

Aung San Suu Kyi membuka KTT Investasi Myanmar 2019 di Nay Pyi Taw, ibukota Myanmar. [MYANMAR TIMES]

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Myanmar mengalami perlambatan dan begitu juga dengan jumlah investasi asing atau FDI yang menurun dibandingkan tahun lalu.

Menurut laporan Myamnar Times, Selasa, 29 Januari 2019, FDI jatuh diperkirakan sekitar 50 persen antara April dan Oktober 2018.

Baca: Myanmar Masuk Daftar Kejahatan Perdagangan Manusia Amerika

Sementara survei oleh sejumlah perusahaan Eropa Desember lalu menyebutkan tingkat kepercayaan bisnis telah jatuh dalam tiga tahun ini.

Advertising
Advertising

Bulan ini, perusahaan riset Fitch Solutions mencatat perkiraan pertumbuhan ekonomi Myanmar pada 2019 sebesar 6,3 persen. Ini artinya lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 6,6 persen.

IMF mengatakan data tahun lalu mengindikasikan bahwa sejumlah investor asing menunda proyek-proyek yang sudah final disetujui hingga ada kejelasan mengenai bagaimana perkembangan situasi.

Baca: Pemerintahan Aung San Suu Kyi Minta Militer Serang Arakan Army

Bank Dunia pada Desember lalu memperkirakan GDP Myanmar jatuh menjadi 6.2 persen pada tahun fiskal 2018-2019 dari 6.9 persen di tahun sebelumnya.

"Ini menunjukkan tingginya risiko sebagai dampak intensifnya krisis Rakhine di antara faktor-faktor lain sehingga berkontribusi pada melemahnya pertumbuhan," ujar Bank Dunia dalam pernyataannya.

Untuk menarik minat investor asing yang akan menggerek naik pertumbuhan ekonomi, pemimpin de facto Myanmar, Aun San Suu Kyi untuk pertama kali menggelar konferensi Invest Myanmar Summit di Naypidaw, ibukota Myanmar pada hari Senin, 28 Januari 2019.

Baca: Masih Dibayangi Militer, Myanmar Ingin Reformasi Konstitusi

" Saya berdiri di sini untuk kembali memastikan komitmen kami untuk melanjutkan reformasi kami dan membangun lingkungan investasi yang besahabat," kata Suu Kyi saat membuka konferensi.

Suu Kyi berusaha membujuk investor asing untuk berbisnis di Myanmar. Namun dia tidak menyinggung mengenai krisis Rohingya dan konflik bersenjata di sejumlah negara bagian yang disebut sebagai pemicu investasi asing meninggalkan Myanmar. Para investor selama ini mengkhawatirkan dampak dari konflik bersenjata yang panjang ini.

Berita terkait

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

4 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

13 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

18 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya