Transfer Palsu Rp 4 Triliun, Warga Kanada DItangkap Otoritas Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 27 Januari 2019 19:49 WIB

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Makau – Otoritas Cina menangkap seorang warga negara Kanada dengan dugaan mencoba menggelapkan uang sebuah perusahaan hiburan sebanyak sekitar US$284 juta atau sekitar Rp4 triliun.

Baca:

Lelaki bernama Leao, 61 tahun, dituduh melakukan pemalsuan dokumen untuk keperluan mentransfer uang perusahaan dari akun sebuah bank di Hong Kong.

Media Macau Daily, seperti dilansir SCMP, melansir upaya transfer dana bernilai jumbo ini gagal terjadi karena seorang pegawai bank merasa curiga. Ini terjadi karena tanda tangan Leao berbeda dengan rekaman tanda tangan yang dimiliki bank.

Advertising
Advertising

Baca:

Karena pegawai bank menolak melayani transfer ini, Leao lalu meninggalkan gedung bank. Seorang staf bank lalu menghubungi perusahaan hiburan tempat Leao bekerja. Manajemen mengatakan mereka mengaku tidak mengenal Leao.

Pegawai bank lalu menghubungi polisi soal kasus ini, yang kemudian menahan Leao pada Jumat pukul enam sore. Kantor Jaksa Penuntut Makau mengenakan tuntutan pemalsuan dokumen dan penipuan terhadap pelaku.

Baca:

Leao merupakan warga negara Kanada terakhir yang terjerat kasus hukum di Cina. Ini terjadi setelah dua orang lainnya juga ditahan dengan tuduhan membahayakan keamanan negara. Keduanya adalah, seperti dilansir Reuters, diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor.

Penahanan keduanya terjadi setelah otoritas Kanada menahan eksekutif Huawei Technologies, Meng Wanzhou, pada 1 Desember 2018 atas permintaan otoritas AS. Otoritas AS menuding Meng terlibat dalam skema pembayaran proyek infrastruktur telekomunikasi di Iran, yang dikerjakan Huawei. AS mengenakan sanksi dagang kepada Iran terkait pengembangan nuklir.

Baca:

Pada 14 Januari 2019, pengadilan banding Cina juga menjatuhkan hukuman mati kepada warga Kanada yang bernama Robert Lloyd Schellenberg karena menyelundupkan 200 kilogram sabu atau methamphetamine ke Cina pada 2015. Sebelumnya di pengadilan lebih rendah, Schellenberg dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

11 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

21 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya