Pemimpin Hizbullah Klaim Pasukannya Bisa Masuki Wilayah Israel

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 27 Januari 2019 17:49 WIB

Tentara Israel membuka pintu terowongan lintas batas dari Lebanon ke Israel di sisi perbatasan Israel, dekat Metula, Rabu, 19 Desember 2018. Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan militer telah melacak terowongan yang membentang dari Lebanon ke Israel utara. REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Beirut – Kelompok milisi Hizbullah mengklaim mampu memasuki wilayah Israel sejak bertahun-tahun lalu.

Baca:

Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, mengatakan kelompok ini tidak menginginkan perang dengan Israel apalagi melibatkan Lebanon. Namun, Nasrallah memperingatkan serangan Israel di Suriah bisa mengubah situasi ini.

“Sebagian dari rencana kita untuk perang berikutnya adalah memasuki wilayah Galilee, bagian dari rencana ini adalah kami mampu melakukannya dengan izin Tuhan. Hal penting adalah kami memiliki kemampuan ini dan telah memilikinya selama beberapa tahun,” kata Nasrallah.

Advertising
Advertising

Nasrallah, yang menyebut kelompok ini sebagai poros perlawanan, mengatakan serangan berikutnya bisa berupa pengeboman ibu kota Tel Aviv di Israel.

Baca:

Menurut Nasrallah saat ini ada kekhawatiran PM Israel, Benjamin Netanyahu, keliru mengkalkulasi situasi politik dan melakukan hal tergesa-gesa menjelang pemilu April 2019.

Seperti diberitakan Times of Israel, militer negara itu berhasil menemukan enam terowongan bawah tanah yang menghubungkan wilayah Lebanon dan sebagian wilayah Israel. Salah satu terowongan itu memiliki kedalaman hingga 55 meter dan bisa dimuati puluhan orang untuk menyerang ke dalam wilayah Israel.

Nasrallah tidak mengakui secara gamblang bahwa terowongan yang ditemukan Israel sebagai buatan pasukannya. Dia mengatakan kelompok ini sengaja menggunakan ambiguitas mengenai urusan militer. Ini agar Israel tidak memiliki alasan untuk menyerang.

Baca:

Saat ini, menurut Nasrallah, militer Israel masih mencari keberadaan lebih banyak terowongan meskipun telah menyatakan operasi itu telah diakhiri dua pekan lalu. Menurut dia,”Israel baru menemukan beberapa terowongan. Tidak diketahui apakah ada lebih banyak terowongan.”

Soal terowongan ini, utusan PBB untuk Timur Tengah mengatakan dua terowongan yang ditemukan melewati batas wilayah Lebanon dan Israel sehingga menjadi pelanggaran.

Hassan Nasrallah

Resolusi DK PBB nomor 1701, yang mengakhiri perang Israel dan Lebanon pada 2006, menyebutkan kedua pihak harus tetap berada di wilayah garis biru masing-masing. Hizbullah juga diharuskan meninggalkan wilayah dekat garis perbatasan.

Baca:

Utusan PBB, Nickolay Mladenov, mengatakan pasukan perdamaian PBB tidak diizinkan memasuki titip masuk salah satu terowongan di sisi Lebanon.

Nasrallah mengindikasikan terowongan yang ditemukan Israel ini telah digali sejak lama. Dia mengaku terkejut militer Israel baru menemukannya kemarin.

“Salah satu terowongan yang ditemukan telah dibangun sejak 13 tahun lalu,” kata dia sambil menekankan ini berarti terowongan itu telah ada sebelum Resolusi 1701 keluar. Namun, dia tidak membahas usia lima terowongan lainnya, yang menyasar wilayah Israel.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

6 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

12 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

15 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

17 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

18 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

20 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya