Trump Dukung Oposisi, Maduro: Yankee, Pulanglah

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 24 Januari 2019 10:31 WIB

Presiden Venezuela, Nicolas, Maduro, mengumpulkan massa pendukungnya di depan istana kepresidenan untuk melawan unjuk rasa ratusan ribu orang warga Venezuela di ibu kota Caracas, yang menuntutnya mundur, pada Rabu, 23 Januari 2019. Twitter @Tmaniglia

TEMPO.CO, Caracas – Presiden Venezuela, Nicolas, Maduro, mengusir semua diplomat dan personil kantor konsulat Amerika Serikat di negara itu. Maduro memberi tenggat tiga hari kepada semua diplomat AS dan petugas konsulat untuk meninggalkan negara Amerika Latin ini.

Baca:

Trump Dukung Presiden Versi Oposisi Venezuela

Advertising
Advertising

“Yankee pulanglah,” cuit Maduro lewat akun Twitter @NicolasMaduro pada Kamis, 24 Januari 2019. Yankee merupakan sebutan untuk orang Amerika Serikat.

Maduro mengeluarkan pernyataan ini pasca dukungan yang disampaikan pemerintah AS terhadap kelompok oposisi pimpinan Presiden Majelis Nasional, Juan Guaido, yang menobatkan diri sebagai Presiden interim Venezuela.

Baca:

Kudeta Venezuela, Opoisi Deklarasi sebagai Presiden, Maduro?

Presiden AS, Donald Trump, dan Wapres Mike Pence secara terang-terangan mendukung kelompok oposisi untuk menggantikan posisi Maduro sebagai Presiden, yang baru saja dilantik sebagai Presiden untuk masa jabatan kedua selama enam tahun pada 10 Januari 2019.

Maduro lalu menggelar pertemuan dengan para pendukungnya sambil mengenakan kemeja merah, yang menjadi warna simbol kelompok sosialis di Venezuela.

Maduro menuding oposisi berusaha melakukan kudeta dengan dukungan AS. Dia menyebut oposisi berusaha memerintah Venezuela dari Washington.

Baca:

“Kita sudah cukup menghadapi intervensi, kita punya harga diri, kurang ajar! Ini orang-orang yang bersedia membela Tanah Air,” kata Maduro, yang didampingi petinggi Partai Sosialis, saat berpidato dari istana kepresidenan Venezuela. Menteri Pertahanan dan sejumlah petinggi militer terlibat absen.

Expres melansir sekitar 25 orang tentara kelas bawah dipimpin Sersan Mayor Luis Bandres menyerang pos penjaga Garda Nasional, yang terletak sekitar 0.6 kilometer dari istana kepresidenan Venezuela pada Senin subuh, 21 Januari 2019. Mereka sempat menculik empat pejabat dan mencuri sejumlah senjata dan berupaya menguasai pos penjagaan itu.

Baca:

Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, mengatakan semua tentara pelaku kudeta telah ditangkap dan akan diproses secara hukum. Dia mengatakan masih mendukung pemerintahan pimpinan Maduro.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

25 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

37 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

42 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya