Stasiun Satelit Pemantau Cina di Swedia Dapat Sorotan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 16 Januari 2019 18:59 WIB

Stasiun Kiruna merupakan stasiun pemantauan satelit di Swedia bagian utara dan merupakan kerja sama antara Swedia dan Cina. SCMP

TEMPO.CO, Swedia – Sebuah lembaga pertahanan di Swedia memperingatkan bakal munculnya masalah dari militer Cina karena mengizinkan Beijing membangun stasiun pemantau satelit di negara itu.

Baca:

Lembaga Riset Pertahanan Swedia atau FOI melansir stasiun satelit Cina di kawasan Kiruna, Swedia utara dan dibangun pada 2016, bisa digunakan untuk kepentingan militer Cina.

“Cina bisa menggunakan stasiun itu, yang memantau wilayah arktik, untuk melengkapi data intelijen militer atau menambah kemampuan pengawasan satelit militer Cina jika satelit militer negara itu terkena serangan pada saat perang,” begitu dilansir SCMP pada Senin, 14 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Baca:

FOI merupakan lembaga riset pertahanan terkemuka yang berada di bawah kementerian Swedia. Menurut lembaga ini, kerja sama pengoperasian stasiun sipil itu bisa beralih menjadi di bawah kontrol militer Cina.

Menurut salah satu peneliti, John Rydqvist, hubungan yang samar antara militer dan sipil Cina menimbulkan kekhawatiran kerja sama antara lembaga antariksa Swedia dan Cina bakal bermasalah.

Stasiun satelit pemantau Cina di Swedia mendapat sorotan karena bisa digunakan untuk kepentingan militer. SCMP

“Secara organisasi, program luar angkasa Cina hingga cakupan yang luas terkait dengan militer,” kata dia.

Baca:

Stasiun satelit ini berperang dalam proyek jaringan satelit Gaofen, yang merupakan jaringan satelit untuk mengobservasi daratan. Jaringan satelit Gaofen ini memberikan Cina kemampuan pemantauan global. Menurut Rydqvist, informasi yang dikumpulkan Gaofen bisa digunakan militer Cina.

Baca:

Situs pemerintah Cina melansir stasiun satelit yang disebut China Remote Sensing Satellite North Polar Ground di fasilitas Kiruna dibangun hanya dalam dua tahun. Ini merupakan stasiun satelit Cina pertama yang dibangun di luar negeri. Stasiun ini dikelola oleh Institute of Remote Sensing and Digital Earth.

Sumber:

https://www.scmp.com/news/china/diplomacy/article/2182026/swedish-defence-agency-warns-satellite-station-could-be-serving

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

6 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

15 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

19 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

19 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

20 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya