Cina Hukum Mati Warga Kanada Penyelundup Sabu, Reaksi Trudeau?

Selasa, 15 Januari 2019 11:12 WIB

Cina hukum mati warga Kanada penyelundup narkoba. [NEW YORK TIMES]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Cina menghukum mati warga Kanada yang didakwa menyelundupkan narkoba jenis sabu. Awalnya terdakwa bernama Roberth Llyod Schellenberg, 36 tahun dijatuhi hukuman penjara 15 tahun pada November 2016.

Pengadilan tinggi Liaoning memerintahkan persidangan kembali pada 29 Desember setelah hukuman itu dianggap terlalu ringan. Pengacara warga Kanada itu, Zhang Dongshuo mengatakan hukuman mati pada kliennya sangat disesalkan.

Baca: Tiga Warganya Ditahan Cina, PM Kanada Tidak Mau Bertindak Gegabah

Advertising
Advertising

Schellenberg dituduh berkonspirasi untuk menyelundupkan 222 kilogram shabu dari Cina ke Australia tahun 2014. Namun dia menegaskan dirinya berkunjung ke Cian sebagai turis.

Pemerintah Kanada menduga kuat putusan pengadilan Cina menghukum mati warganya sebagai balasan atas penangkapan ekskutif Huawei, Sabrina Meng Wanzhou pada 1 Desember 2018 atas permintaan Amerika Serikat.

Meng dituduh sebagai melakukan pelanggaran atas sanksi yang dijatuhkan AS kepada Iran.


Baca: Cina Minta Kanada Bebaskan Direktur Huawei Jika Tidak ...

Cina juga menangkap dua warga Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor beberapa hari setelah penangkapan Meng. Tidak jelas pelanggaran yang dilakukan 2 warga Kanada ini.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menuding Cina melakukan tindakan sewenang-wenang dengan menjatuhkan hukuman mati kepada warganya.


Baca: Trudeau dan Trump Bahas Ekstradisi, Cina Siapkan Reaksi

"Kami sebagai pemerintah sangat peduli dengan hal ini, seharusnya ini juga pada semua teman-teman internasional kami dan sekutu-sekutu bahwa Cina telah memilih untuk mulai bertindak sewenang-wenang menjatuhkan hukuman mati pada kasus ini," kata Trudeau kepada para jurnalis di Ottawa, seperti dikutip dari Reuters, Senin, 14 Januari 2019.

Hubungan Cina dan Kanada diperkirakan akan semakin memburuk dengan kasus ancaman hukuman mati tersebut.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

7 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

16 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

20 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

20 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

21 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya