Cina Bakal Perbanyak Izin Turis ke Tibet, Ada Apa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 11 Januari 2019 13:31 WIB

Seorang wanita etnis tibet melantunkan doa di Larung Wuming Buddhist Institute, provinsi Sichuan, Cina, 1 November 2015. Larung Wuming Buddha Institute, terletak 3700-4000 meter di atas permukaan laut yang didirikan pada tahun 1980. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Beijing – Pejabat pemerintah Cina di Tibet mengatakan akan meningkatkan jumlah kunjungan turis asing dan menurunkan jumlah antrean turis yang akan mengunjungi wilayah itu.

Baca:

Ini merupakan respon atas tekanan dari AS agar Cina membuka akses lebih besar kepada pejabat AS dan jurnalis ke Tibet.

“Pemerintah Tibet akan mengurangi waktu yang dibutukan bagi turis asing untuk mendapatkan akses ke wilayah ini hingga setengahnya dan meningkatkan jumlah turis asing hingga 50 persen,” kata Qizhala, kepala pemerintahan regional, dalam laporan tahunan yang dipublikasikan oleh media resmi Tibet Daily pada Jumat, 11 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Baca:

Selama ini, turis non-Cina harus mengajukan izin khusus agar bisa melakukan perjalanan ke daerah terpencil dan berbukit di Tibet. Izin diberikan kepada para turis dari perusahaan dan jarang diberikan kepada jurnalis ataupun diplomat.

Beijing telah mengontrol Tibet dengan tangan besi sejak Tentara Pembebasan Rakyat masuk ke kawasan ini pada 1950an, yang diklaim sebagai pembebasan damai.

“Kami harus meningkatkan manajemen kuil dan mekanisme layanan untuk mempertahankan ajaran Budha Tibet tanpa dimanipulasi oleh pasukan asing,” kata Qizhala.

Baca:

Baru-baru ini, Presiden AS, Donald Trump, menandatangani undang-undang baru Reciprocal Access to Tibet Act pada Desember 2018. UU ini meminta Cina membuka wilayah Tibet, yang selama ini dibatasi.

Beijing mengecam undang-udang itu sebagai bentuk gangguan terhadap urusan domestik Cina, yang bisa mengganggu secara serius hubungan Beijing dan Washington.

Video:

Saat ini, seperti dilansir CNBC, Cina dan AS mengalami ketegangan hubungan dagang, dan konflik wilayah Laut Cina Selatan. Kedua negara melakukan sejumlah manuver di LCS, yang sempat nyaris menimbulkan gesekan pasukan di lapangan.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

10 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

11 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

16 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya