Ditarik, Komandan AS Minta Pasukan Kurdi di Suriah Dipersenjatai

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 30 Desember 2018 06:01 WIB

Langit Damaskus diterangi api rudal ketika Amerika Serikat melancarkan serangannya ke Suriah, 14 April 2018. Serangan yang diperintahkan oleh Donald Trump terkait penggunaan senjata kimia di Suriah. (AP Photo/Hassan Ammar)

TEMPO.CO, Manbij – Komandan pasukan Amerika Serikat merekomendasikan para milisi Kurdi untuk tetap menyimpan senjata AS yang diberikan kepada mereka untuk melawan kelompok teror ISIS.

Baca:

Ini terkait rencana penarikan pasukan AS dari Suriah seperti perintah Presiden Donald Trump pada dua pekan lalu.

“Rekomendasi itu merupakan bagian dari diskusi internal Pentagon. Namun belum jelas apakah ini akan diterapkan,” kata empat sumber pejabat AS kepada Reuters seperti dilansir Sputnik News pada Sabtu, 29 Desember 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Pentagon bakal mempresentasikan sejumlah ide termasuk ide ini kepada Gedung Putih dalam beberapa hari. Ditanya soal senjata ini, Pentagon enggan menjawab dengan alasan saat ini belum tepat untuk dibahas.

Baca:

“Saat ini belum tepat untuk membahas mengenai isu senjata. Perencanaan masih terus berlangsung, dan fokus pada pelaksanaan penarikan terkontrol pasukan AS sambil menjaga keamanannya,” kata Komandan Sean Robertson, yang merupakan juru bicara Pentagon, seperti dilansir Sputnik News mengutip Reuters pada Sabtu, 29 Desember 2018.

Pejuang Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) berlari saat melintasi sebuah jalan ketika bertempur dengan militan ISIS di Raqqa, Suriah, 3 Juli 2017. REUTERS/ Goran Tomasevic/File Photo

Pejabat AS menyebut keputusan mendadak Trump untuk menarik pasukan dari Suriah telah membuat kesal sejumlah komandan AS, yang menilai itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap saya militer Kurdi yaitu Unit Perlindungan Rakyat atau YPG.

Baca:

YPG berjasa dalam mengalahkan kelompok ISIS di sejumlah kota di Suriah termasuk di Kota Manbij. Salah satu pejabat mengatakan kepada Reuters bahwa YPG bakal tetap mendapat suplai senjata untuk mengalahkan ISIS hingga tuntas.

Sejumlah senjata ini, menurut pejabat AS kepada Reuters, seperti rudal anti-tank, kendaraan lapis baja, dan mortar. Pentagon mencatat semua senjata yang disuplai ke YPG. Namun, pejabat AS mengatakan nyaris mustahil mengetahui keberadaan semua senjata di arena perang.

Baca:

Pembicaraan soal senjata YPG ini bakal dibahas oleh penasehat keamanan nasional Gedung Putih yaitu John Bolton. Bolton bakal mengunjungi Turki dan Israel pada pekan depan untuk membahas isu ini. AS disebut pernah menjanjikan kepada Turki untuk menarik semua senjata dari YPG setelah ISIS dikalahkan. ISIS telah kehilangan mayoritas wilayah di kawasan Suriah timur laut.

Berita terkait

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

11 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya