Ditinggal Amerika, Pasukan Kurdi Beralih ke Rusia, Lawan Turki

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 28 Desember 2018 18:45 WIB

Pejuang Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) mengobrol dengan anggota pasukan AS di kota Darbasiya di Suriah di sebelah perbatasan Turki 29 April 2017. [REUTERS / Rodi Said]

TEMPO.CO, Beirut – Para pemimpin Kurdi merasa kecewa dengan keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menarik pasukan dari Suriah.

Baca:

Mereka beralih meminta dukungan Rusia dan Suriah untuk melindungi mereka dari serangan pasukan Turki di kawasan utara negara itu.

Mereka mencoba berkomunikasi dengan Damaskus dan Moskow soal ini karena khawatir dengan terulangnya peristiwa serangan pasukan Turki di Kota Afrin, yang mengusir pasukan Unit Perlindungan Rakyat YPG milik Kurdi dan sejumlah warga sipil pada awal 2018.

Advertising
Advertising

“Kontak kami dengan Rusia dan rezim Suriah adalah mengenai cara untuk melindungi perbatasan utara,” kata Aldar Xelil, tokoh politik Kurdi, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 28 Desember 2018.

Baca:

Sejumlah petinggi Kurdi, yang tinggal di Suriah utara, pergi ke Moskow pada pekan lalu. Mereka berharap Rusia bakal mendorong Damaskus untuk menjaga kedaulatannya di kawasan utara Suriah, yang berbatasan dengan Turki. Pemerintah Turki menganggap kelompok YPG sebagai perpanjangan tangan Partai Pekerja Kurdi atau PKK, yang dicap sebagai kelompok teroris.

Baca:

Selama ini, seperti dilansir Aljazeera, pasukan Turki tidak bisa memasuki Kota Manbij di kawasan utara Suriah untuk menyerang pasukan YPG. Ini karena mereka dilindungi militer AS, yang menaruh sekitar 2000 pasukan di sana. YPG menjadi unit terbesar dari Pasukan Demokratik Suriah atau SDF, yang juga memiliki sejumlah gerilyawan Arab. SDF selama ini berperang melawan kelompok teroris ISIS, yang sekarang kehilangan mayoritas wilayahnya.

Baca:

“Untuk melawan serangan Turki, kami mendiskusikan sejumlah opsi. Kami telah mengontak Rusia, Prancis, Uni Eropa meminta bantuan,” kata Badran Jia Kurd, seorang pejabat senior Kurdi. “Merupakan tugas dari pemerintah Suriah untuk melindungi perbatasan ini, yang sedang didiskusikan,” kata Jia Kurd.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

18 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

3 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya