Polusi India Memburuk, Warga Terpaksa Rayakan Natal di Rumah

Rabu, 26 Desember 2018 13:15 WIB

Sejumlah pekerja menggunakan sapu saat membesihkan jalanan yang diselimuti asap di Greater Noida, India, 10 November 2017. Polusi udara di kota tersebut bahkan sudah 10 kali lebih parah dari yang pernah terjadi di Beijing. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Penduduk New Delhi India terpaksa mearayakan Hari Natal di dalam rumah karena buruknya kualitas udara dan tingkat polusi udara yang semakin parah selama 4 hari terakhir.

Menurut laporan Reuters, 26 Desember 2018, pejabat India memprediksi tingkat polusi akan masuk berlangsung selama tiga hari ke depan. Guna mengendalikan hal ini pemerintah menutup pabrik selama mulai Senin kemarin dan melarang proyek konstruksi.

"Kami lebih baik tinggal di dalam rumah karena polusi meski ada perayaan Natal dan libur nasional," kata seorang warga, Amit Azad, yang bahkan harus membeli alat penyaring udara karena asap polusi.

Baca: WHO: Polusi Udara Membunuh 7 Juta Orang per Tahun

Pejabat kota New Delhi menyalahakan polusi membuat lalu lintas kota sangat sepi dibanding biasanya, sementara pejabat bandara mengatakan sejumlah penerbangan dalam negeri dan luar negeri terpaksa ditunda selama dua jam akibat jarak pandang pendek karena asap.

Advertising
Advertising

Sebuah bangunan tempat tinggal diselimuti kabut asap di New Delhi, India, 25 Desember 2018. [REUTERS / Altaf Hussain]

Pada Selasa pagi, indeks kualitas hudara tercatat antara 420, meskipun indeks ini lebih baik dari dua hari sebelumnya yang mencapai angka 449-450, yang merupakan angka indeks terburuk tahun ini, menurut data Pusat Pengendalian Polusi India. Sebagai catatan indeks polusi di atas 100 termasuk kategori tidak sehat.

New Delhi dikenal di antara salah satu kota-kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia seiring pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor dan penggunaan pembangkit listrik batu bara.

Pakar lingkungan hidup mengatakan pemerintah kota dan pusat hanya fokus pada tanggapan darurat sementara, mengenyampingkan langkah efektif jangka panjang seperti kurangnya tindakan pada sumber polusi dan mempromosikan bahan bakar bersih.

Baca: Siasati Polusi Udara, Gym di Beijing Tawarkan Semprotan Oksigen

"Kurangnya kehendak politik untuk mengambil langkah serius untuk sumber yang menyebabkan buruknya tingkat polusi," tutur Sunil Dahiya, aktivis lingkungan dari Greenpeace India. Dia menuntut penaikan tarif parkir dan melepas ketergantungan terhadap pembangkit listrik tenaga batu bara.

Aktivis juga meminta pemerintah India segera menutup sekolah dan orang-orang untuk mengurangi aktivitas luar ruangan untuk mencegah gangguan kesehatan akibat polusi udara yang sedemikian buruk, meskipun perayaan Natal dan libur nasional berlangsung.

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

4 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya