Trump Minta Bantuan Erdogan Kalahkan ISIS di Suriah

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 25 Desember 2018 08:55 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat berfoto bersama di sela acara santap malam menjelang peringatan Armistice Day keesokan harinya di Paris, Prancis, pada 10 November 2018 waktu setempat. Anadolu

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk mengatasi sisa pasukan kelompok teroris ISIS di Suriah.

Baca:

Trump mengatakan AS telah selesai dengan operasi militer melawan ISIS di sana dan bakal menarik pasukan pulang.

“Ok, semuanya milik Anda. Kami telah selesai,” kata Trump seperti dilansir sumber kepada CNN pada Senin, 24 Desember 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Trump mengumumkan penarikan pasukan AS dari Suriah pada 19 Desember 2018. Dia menyatakan satu-satunya alasan militer AS ada di Suriah selama masa kepresidenannya adalah untuk melawan ISIS. “Kita telah menang melawan ISIS,” kata Trump dalam pidato singkat yang diunggah di akun Twitternya @realdonaldtrump pada pekan lalu.

Saat ini, seperti dilansir Reuters, ada sekitar 2000 pasukan AS, yang sebagiannya berada di Kota Manbij, yang terletak di Suriah bagian utara. Pasukan ini mendukung pasukan Kurdi YPG untuk melawan ISIS.

Baca:

Pasukan Turki mulai masuk ke wilayah utara Suriah pada 2016 untuk mengejar pasukan Kurdi YPG dan ISIS yang beroperasi di sana. Turki menganggap pasukan YPG sebagai kelompok teroris dan perpanjangan dari organisasi teroris PKK dari minoritas Kurdi. Pemerintah Turki telah meminta pemerintah AS untuk menarik pasukan dari daerah itu agar pasukannya bisa menyerang YPG.

Langit Damaskus diterangi api rudal ketika Amerika Serikat melancarkan serangannya ke Suriah, 14 April 2018. Serangan yang diperintahkan oleh Donald Trump terkait penggunaan senjata kimia di Suriah. (AP Photo/Hassan Ammar)

Lima hari sebelum pengumuman penarikan pasukan AS, Trump menelpon Erdogan dan membicarakan situasi di sana. “Saat itu, Erdogan menjelaskan situasinya kepada Trump bahwa AS seharusnya menarik pasukan dari Suriah karena ISIS sudah nyaris kalah total di negara itu,” begitu sumber CNN yang mengetahui isi pembicaraan telpon kedua pemimpin.

Baca:

Saat itu, Trump meminta kepada Erdogan agar Turki melanjutkan perang melawan ISIS dan mengalahkan kelompok teror itu.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan Erdogan berjanji kepada Trump untuk mengalahkan ISIS.

“Pada saat pembicaraan telepon Jumat itu, Erdogan mengatakan kepada Presiden,”Faktanya, sebagai teman Anda, saya berjanji kepada Anda soal ini,” kata pejabat Gedung Putih tadi.

Tentara Turki bersiap-siap saat berada di pegunungan Barsaya di timur laut Afrin, SUriah, 28 Januari 2018. Turki melancarkan operasi 'Ranting Zaitun' pada 20 Januari 2018, menyerang milisi Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG) di wilayah kantong Afrin. REUTERS/ Khalil Ashawi

Erdogan mengungkapkan pembicaraan dengan Trump saat pidato pekan lalu bahwa dia mengatakan pasukan Turki bisa mengalahkan ISIS.

Baca:

“Saya berbicara dengan Trump, dia bertanya apakah Anda bisa membersihkan ISIS dari wilayah ini. Saya mengatakan,”Kami telah melakukan sebelumnya, dan kami dapat melakukan lagi sepanjang kami mendapat dukungan logistik dari Anda,” kata Erdogan menceritakan sebagian isi percakapan dengan Trump.

“Dan mereka (Amerika) mulai menarik pasukan,” kata Erdogan. “Dalam kerangka pembicaraan telepon dengan Trump, kami mulai menyiapkan rencana untuk operasi untuk mengalahkan sisa elemen ISIS di Suriah.”

Trump dan Erdogan melanjutkan pembicaraan soal ini pada Ahad pekan lalu. “Saya baru saja melakukan pembicaraan telepon yang panjang dan produktif dengan Presiden Turki @RT_Erdogan. Kami mendiskusikan ISIS, dan keterlibatan kami di Suriah, dan penarikan pasukan AS secara terkoordinasi dan bertahap dari area itu. Setelah bertahun-tahun, mereka pulang. Kami juga mendiskusikan perdagangan yang diperluas,” kata Trump lewat Twitter.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

3 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

3 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

13 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

15 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

16 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

16 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya