Jamal Khashoggi Sempat Ditawari Teh oleh Pelaku Sebelum Dibunuh
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Selasa, 25 Desember 2018 08:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jamal Khashoggi sempat ditawari secangkir teh sebelum dibius dan dibunuh secara brutal di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Ketika itu jurnalis berusia 59 tahun ingin mengambil dokumen kelengkapan untuk rencana pernikahannya dengan Hatice Cengiz.
Baca: Kasus Jamal Khashoggi Terbongkar, Arab Saudi Rombak Intelijen
Dilansir dari Daily Mail, 25 Desember 2018, intelijen Turki memasang alat penyadap di gedung konsulat sehingga mengetahui rencana tim yang dikirim dari Arab Saudi sebelum 2 Oktober.
Laporan yang dikutip dari Washington Post, Jamal Khashoggi sempat ditawari teh oleh salah satu anggota tim pembunuh.
Laporan menyebut bahwa Khashoggi gugup ketika menerima tawaran minuman dari pelaku, berdasarkan tekanan pada suara Khashoggi.
Tak lama kemudian, salah seorang anggota regu pembunuh dengan tenang memberitahu Kashoggi bahwa ia akan pulang ke Arab Saudi, sebelum menyuntiknya dengan obat bius.
Baca: CCTV Rekam Pergerakan Pembunuh Jamal Khashoggi Selama di Turki
Suara Khashoggi terdengar terengah-engah dalam rekaman audio pembunuhan, kata pejabat AS kepada Washington Post.
Pejabat AS yang mendengar rekaman mengatakan tidak ada indikasi dari tim pembunuh untuk membawa Khashoggi pulang ke Arab Saudi hidup-hidup.
Para pejabat yang mendengar rekaman mengatakan kata-kata terakhir Khashoggi kepada pembunuhnya adalah "Aku tidak bisa bernafas."
Baca: Rekaman Percakapan Detik-detik Pembunuhan Jamal Khashoggi
Beberapa saat setelah suara Khashoggi hilang, terdengar suara gergaji listrik bedah yang sesuai dengan laporan tubuh Khashoggi dimutilasi. Hingga saat ini tubuh Jamal Khashoggi belum ditemukan dan diduga dilarutkan dengan cairan asam.