Genjot Pariwisata, Pakistan Ingin Terapkan Aturan Bebas Visa

Minggu, 23 Desember 2018 12:30 WIB

KAA, Bendera nasional Pakistan. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pakistan berencana melonggarkan aturan visa bagi turis dari 55 negara. Langkah itu dilakukan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata Pakistan setelah diaduk-aduk oleh kelompok radikal yang melancarkan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

"Kami sedang mengevaluasi kembali kebijakan-kebijakan visa kami. Kami sedang mencoba menarik turis dari 55 negara dengan memberlakukan bebas visa. Kebijakan bebas visa ini sebagian besar berlaku pada negara-negara Eropa," kata Menteri Informasi Pakistan, Fawad Chaudhry, seperti dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu, 23 Desember 2018.

Baca: Pakistan Beri Kewarganegaraan Etnis Pashtun Setelah 150 Tahun

Pakistan antusias untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata negara itu setelah Portugal pada bulan ini mendeklarasikan Pakistan sebagai negara yang aman untuk plesiran. Prancis juga sudah melonggarkan peringatan bepergian ke negara-negara Asia selatan.

"Saya gembira sekali peringatan bepergian dari negara-negara luar sudah diubah," kata Chaudhry.

Advertising
Advertising

Baca: Dapat Ancaman, Belanda Pulangkan Staf Kedubes di Pakistan

Menghidupkan kembali sektor pariwisata telah menjadi ambisi Perdana Menteri Pakistan yang baru, Imran Khan. Lewat pariwisata, Imran ingin memamerkan pada dunia kejayaan Pakistan. Dia pun mengaku menerima banyak komplain terkait proses visa.

Diantara orang yang pernah mengalami kendala visa adalah mantan pemain bola asal klub Real Madrid, Kaka dan Luis figo. Keduanya pernah gagal mendapatkan visa saat hendak ke Pakistan untuk sebuah kunjungan promosi.

"Kami menolak memberikan visa kepada Kaka dan Figo, bisakah Anda percaya itu? Saya menelepon petugas terkait dan mereka mengatakan tidak pernah mendengar nama Kaka," kata Chaudhry, sambil tertawa.

Pada 1970-an, Pakistan pernah terkenal sebagai pusat pariwisata dunia atau ketika jalur hippie membawa para pelancong dari negara-negara Barat melalui kebun aprikot dan kenari di Lembah Swat dan Kashmir saat mereka melakukan perjalanan ke India dan Nepal.

Namun tak lama kemudian, situasi keamanan memburuk dan penerapan hukum Islam yang keras telah memangkas jumlah turis ke Pakistan. Kondisi ini diperburuk dengan keikutsertaan Pakistan dalam perang yang dipimpin oleh Amerika Serikat di Afghanistan setelah serangan teror 11 September 2001 di New York dan Washington.

Namun keamanan Pakistan telah berangsur pulih secara dramatis. Hal ini ditandai dengan berkurangnya serangan-serangan oleh militan garis keras di Pakistan yang berpenduduk 208 juta jiwa.

Berita terkait

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

1 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

1 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

2 hari lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

5 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

7 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya